Kamis, 21 Juli 2011

Tahun 2030, 3,9 Miliar Jiwa Tidak Dapat Air Bersih

BOGOR – Kondisi krisis air di dunia kian memprihatinkan. Bila umat manusia di muka bumi tidak mengubah pola konsumsi air bersih, diprediksikan pada tahun 2030 nanti, sedikitnya 3,9 miliar jiwa tidak memiliki akses ke air bersih. Sebagian besar adalah masyarakat di belahan Asia.

Data yang diungkapkan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) ini menunjukkan krisis air telah menimpa hampir terjadi di berbagai belahan dunia. Sedikitnya ada sebanyak 2,5 miliar penduduk dunia yang tidak mempunyai akses ke air bersih dan sebagian besarnya atau sekitar 340 juta berada di Afrika.

“Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 3,9 miliar jiwa pada 2030, yang sebagian besar akan terjadi di Cina dan Asia Selatan,” ujar Walikota Bogor Diani Budiarto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi dan Pembangunan Kota Bogor Edgar Suratman dalam Seminar Sehari Pengenalan Metode Efisiensi Energi Listrik dan Air di Sektor Industri dan Perhotelan yang digelar di IPB Convention Center, Kamis (21/7/2011).

Diani menyambut baik langkah inisiatif dari panitia penyelenggara untuk merancang dan melaksanakan Seminar Sehari ini. Karena melalui kegiatan seperti inilah para peserta diingatkan pentingnya memikirkan, merancang, dan melakukan aksi-aksi nyata untuk menjaga ketersediaan air dan penghematan energi. Bahkan upaya-upaya efisiensi energi listrik dan air diyakini tidak hanya diperlukan di sektor industri dan perhotelan, tetapi juga penting dalam aktivitas keseharian.

Krisis air secara nyata telah berdampak pada semakin memburuknya kondisi kesehatan di banyak negara berkembang. Sekitar 80% penyakit di negara berkembang terkait dengan air, yang salah satunya diare. Tercatat hampir tiga juta kematian dini per tahun atau 5.000 anak-anak meninggal setiap hari atau seorang anak meninggal setiap 17 detik karena buruknya akses terhadap air bersih.

“Kondisi serupa juga terjadi pada saudara-saudara kita yang ada di berbagai daerah di tanah air. Bahkan menurut data yang dihimpun oleh Departemen Pekerjaan Umum, terdapat sekitar 100 juta jiwa penduduk Indonesia atau hampir mendekati setengah populasi negara ini, mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih. Data ini pun menyebutkan, sekitar 70 persen penduduk Indonesia masih mengkonsumsi air yang terkontaminasi,” ujar Diani prihatin.

Bahkan di Pulau Jawa yang dihuni 65 persen penduduk Indonesia, hanya 4,5 persen penduduknya yang dapat mengkonsumsi air bersih. Kondisi ini semakin memprihatinkan ketika melihat cakupan pelayanan air bersih di perkotaan dan pedesaan. Menurut sumber data yang sama, baru 39 persen penduduk perkotaan yang dapat menikmati layanan air bersih, dan hanya 6 persen penduduk pedesaan yang terjangkau layanan air bersih.

Untuk itu, Diani berharap agar seminar ini dapat menjadi momentum untuk tergerak melakukan tindakan nyata melakukan langkah-langkah nyata efisiensi energi listrik dan air. “Kepada seluruh peserta seminar, saya ucapkan selamat menimba pengetahuan baru melalui seminar pada hari ini,” kata Diani.

(yopi/sir)

..........TERKAIT..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...