Kamis, 22 September 2011

MUHAMMAD SAW.

Wahai seluruh manusia, telah datang kepadamu sekalian bukti kebenaran dari Tuhanmu (yakni Mahammad), dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (QS 4: 174).

Betapa Muhammad saw. telah menjadi bukti kebenaran. Beliau dilahirkan yatim dan dibesarkan dalam keadaan miskin. Dia juga tidak pandai membaca dan menulis serta hidup dalam lingkungannya yang terbelakang. Namun demikian, tidak satupun faktor negatif itu membawa dampak buruk terhadap dirinya. Bahkan sebaliknya, beliau dinilai oleh banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu dan dengan beraneka macam tolak ukur sebagai manusia terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan.

Thomas Carlyle dengan tolak ukur “kepahlawanan”, Marcus Dods dengan “keberanian moral”, Nazmi Luke dengan “metode pembuktian ajaran”, Will Durant dengan “hasil karya”, dan Michael H. Hart, dengan “pengaruh yang ditinggalkannya”. Kesemua ahli non-Muslim ini – dan masih banyak lagi yang lainnya, walaupun dengan tolak ukur yang berbeda-beda – berkesimpulan bahwa Muhammad saw. adalah manusia luar biasa. Namun demikian, beliau adalah orang yang sangat sederhana.

Harta Nabi yang paling mewah adalah sepasang alas kaki berwarna kuning yang merupakan hadiah dari Negus dari Abissinia. Beliau tinggal di satu pondok kecil beratapkan jerami yang tingginya dapat dijangkau oleh seorang remaja. Kamar-kamarnya dipisahkan oleh batang-batang pohon yang direkat dengan lumpur bercampur kapur. Beliau sendiri yang menyalakan api, mengepel lantai, memerah susu, dan menjahit alas kakinya yang putus. Santapannya yang paling mewah – meskipun jarang dinikmatinya – adalah madu,susu, dan lengan kambing. Demikianlah keadaan beliau walaupun setelah menguasai seluruh Jazirah Arabia.

Kelakuannya secara umum tenang dan tentram. Beliau gagah berani, namun memiliki senyuman yang sangat memikat, bahkan dalam hal-hal tertentu beliau lebih pemalu daripada gadis-gadis pingitan. Kemampuan intelektualnya tidak diragukan, daya imajinasinya sangat tinggi, dan ekspresinya sangat dalam. Beliau dikenal sebagai seniman bahasa di kalangan para sastrawan. Di atas semuanya, pengabdiannya terhadap Tuhan serta keyakinan akan kehadiran-Nya tidak pernah terabaikan.

Demikianlah terkumpul secara sempurna keempat tipe manusia dalam pribadi manusia agung ini: pekerja, pemikir, pengabdi, dan seniman.

Akhlak dan tata cara pergaulannya sangat luhur. Diulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan tidak dilepasnya sebelum yang dijabat tangan melepaskannya. Beliau tidak pernah mengulurkan kaki di hadapan teman-temannya yang sedang duduk. Beliau berjalan dengan penuh dinamisme, bagaikan “turun dari dataran tinggi”. Beliau menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya, berbicara perlahan dengan menggunakan dialek mitra bicaranya sambil sesekali mengigit bibirnya, menggelengkan kepalanya dan menepuk-nepuk dengan jari telunjuk ke telepak tangan kanannya.

Cetusan yang paling buruk dalam percakapanya adalah: “apa yang terjadi pada orang itu? Semoga dahinya berlumuran lumpur.”

Seorang Muslim akan kagum kepada beliau dengan kekaguman berganda. Sekali waktu memandangnya dengan kacamata agama dan lain kali melihatnya dengan kacamata kemanusiaan. Mustahil rasanya, mereka yang mempelajari kehidupan dan karakter manusia ini, hanya sekedar kagum dan hormat kepadanya. Beliau adalah bukti kebenaran dari hakikat Wujud Yang Mahabenar. Semoga rahmat Ilahi selalu tercurah kepada beliau.[]

Lentera Hati: M. Quraish Shihab

..........TERKAIT..........

3 komentar:

  1. Subhananalloh...padahal sudah jelas sifat ketauladan pada diri beliau..tetap saja kaum muslim mengidolakan pribadi selain beliau... terimakasih buat pengingatnya..

    salam persahabatan :)

    BalasHapus
  2. سُبْحَانَ اللّهُ
    Dan tks Bpk quraish shihab, dimata saya bpk adlh sosok yg mulia yg menyebabkan hidup saya tenang, tentram, damai, mengerti akan arti hidup ini dn atas izin allah azza wa jalla tentunya.!

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...