Kamis, 27 Oktober 2011

REKENING WIKILEAKS DIBLOKIR

LONDON - Julian Assange, pendiri WikiLeaks, mengumumkan bahwa situs pembocor kawat kenegaraan itu menghentikan kegiatannya. Pasalnya, ia akan fokus melakukan perlawanan atas pemblokiran keuangan yang dihadapinya. Jika gagal, WikiLeaks mungkin berhenti beroperasi mulai tahun depan.

Dalam konferensi pers di London, Assange mengatakan, pemblokiran rekening mereka di banyak bank telah menghancurkan 95 persen pendapatan WikiLeaks. "Pemerintah Amerika sendiri menyadari bahwa tidak ada dasar hukum untuk menambahkan WikiLeaks dalam daftar blokir finansialnya. Pemblokiran ini sama sekali tidak menggunakan pandangan demokrasi ataupun transparansi," kata Assange, Senin (24/10), dilansir laman the Guardian.

Blokir rekening dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, seperti Visa dan MasterCard, akhir tahun lalu. Kedua perbankan ini berhenti memproses dana bantuan yang diterima WikiLeaks pada Desember 2010 setelah pemerintahan Barack Obama mengkritik aktivitas memublikasikan ribuan kawat diplomatik AS yang sensitif dari seluruh kedutaannya di dunia.

Setelah mengeluarkan puluhan ribu kawat diplomatik AS, WikiLeaks membutuhkan dana operasi sebesar 3,5 juta dolar AS selama satu tahun berikutnya. Dalam 24 jam sebelum kartu kredit sumbangan diblokir, WikiLeaks menyebutkan telah menerima 130 ribu dolar AS. Sekarang, WikiLeaks rata-rata hanya menerima sumbangan sekitar 9.700 dolar AS per bulan.

Selain Visa dan MasterCard, bank lain yang memblokir rekening WikiLeaks adalah Bank of America Corp, eBay Inc Unit PayPal, dan Western Union Co. Desember lalu, PayPal mengatakan bahwa WikiLeaks telah melanggar "acceptable use policy", khususnya menyatakan bahwa WikiLeaks mendorong sumbernya untuk menyerahkan informasi rahasia yang mungkin melanggar hukum AS.

Sementara, Visa Eropa juga mengatakan bahwa pemilik rekening yang ingin menerima pembayaran Visa harus mematuhi peraturan operasional. Tak hanya itu, transaksi pembayaran ini juga harus sejalan dengan hukum yang berlaku di negara ataupun negara asal pemegang kartu bertempat tinggal. "Jika WikiLeaks tidak menemukan cara menghentikan pemblokiran ini, melihat tingkat pengeluaran kami saat ini, dipastikan tahun depan kami sudah tidak bisa lagi melanjutkan ini," kata Assange.

Pada Juli lalu, WikiLeaks mengajukan keluhan kepada Direktorat Jenderal untuk Komisi Eropa dengan menyatakan bahwa Visa dan MasterCard telah melanggar ketentuan antitrust yang ditetapkan Perjanjian Uni Eropa. Assange berharap Komisi Eropa akan melakukan penyelidikan penuh atas masalah yang dihadapinya pada pertengahan November nanti.

"WikiLeaks harus agresif menggalang dana untuk melawan blokade ini dan para pendukungnya," kata Assange, dikutip dari laman BBC. reuters ed: yeyen rostiyani

..........TERKAIT..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...