Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Januari 2011

TIDAK MENJADI INDONESIA

Setiap kali menjelang 17 Agustus, saya mendapati iklan peringatan kemerdekaan yang selalu sama. Anak-anak bermain layang-layang di pematang sawah, gadis-gadis dengan kemben dan sarung mencuci pakaian di sungai, serta petani dan nelayan dengan senyum semringah bekerja secara ikhlas. Lalu semuanya ditutup dengan kalimat mengenai semangat nasionalisme pada hari kemerdekaan. Saya tidak percaya semua anak di Indonesia riang gembira seperti yang saya lihat pada iklan itu. Ada banyak anak yang tidak bisa sekolah, terpaksa bekerja, menjadi korban pelecehan seksual, dan ada yang menjadi korban perdagangan anak. Kalau saja saya boleh memilih, barangkali saya akan menolak dilahirkan dan menjadi warga negara Indonesia. Tapi memang saya tidak bisa memilih untuk bisa dilahirkan di mana dan oleh siapa. Saya lahir dan besar di Banda Aceh. Saya cukup beruntung tinggal di ibu kota provinsi, yang pada masa konflik "hanya" mendengar suara ledakan bom dan kontak senjata dari belakang jendela kamar. Pada masa itu, di beberapa daerah banyak anak yang mengalami nasib lebih buruk daripada sekadar mendengar suara ledakan atau senapan.

Sabtu, 08 Januari 2011

Fleur Paumen, Pilih Islam dan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Fleur Paumen baru saja kembali dari perjalanan haji di tanah suci. "Kami melakukannya untuk Allah, jadi tidak boleh mengeluh," katanya. Delapan belas tahun lalu, tanpa paksaan Fleur memutuskan memeluk Islam dan bermukim di Indonesia. Pilihan yang tak dimengerti keluarga dan teman-temannya.

Kamis, 30 Desember 2010

HARGA DIRI AYAM

Emha Ainun Nadjib
AYAM memang hewan atau binatang, tetapi tak sekadar hewan atau binatang, ia adalah juga ayam. Ia bahkan punya banyak identitas dan kemungkinan eksistensi yang lain.

Ayam juga makhluk dunia, warga dunia, bagian dari alam, peliharaan Pak Kardjo, temannya ayam lain, putra atau putrinya bapak ayam ibu ayam, penghuni kandang ayam pojok RT. Ayam adalah juga hewan, bukan bebek, bukan angsa, bukan burung, bukan anjing, bahkan bukan manusia. Identitas mana yang primer mana yang sekunder, itu soal cara pandang.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...