Selasa, 23 September 2014

Download Buku Buya Hamka: Di Bawah Lindungan Ka'bah

Sekilas Cerita

MEKKAH PADA TAHUN 1927

Harga getah di Jambi, di seluruh tanahair sedang naik, negeri Mekah baharu sahaja pindah dari tangan Shariff Hussin ke tangan Ibn Sa’ud, Raja Hijaz dan Najad dan daerah takluknya yang kemudian ditukarkan namanya menjadi kerajaan “Arabiah Sa’udiah”. Setahun sebelum itu telah naik haji dua orang yang kenamaan dari negeri kita. Keamanan negeri Hijaz, telah tersiar. Kerana itu banyak orang yang berniat menyempurnakan Islam yang kelima itu. Tiap-tiap kapal haji yang berangkat menuju Jeddah penuh sesak memebawa jemaah haji.

Sabtu, 13 September 2014

Hakikat Pendidikan

Pendidikan pada hakikatnya mempunyai jangkauan makna yang sangat luas serta, dalam rangka mencapai kesempurnaannya, memerlukan waktu dan tenaga yang tidak kecil. Dalam khazanah keagamaan dikenal ungkapan mina l-mahd ila l-lahd (dari buaian hingga liang lahad atau pendidikan seumur hidup), sebagaimana dikenal pula pernyataan ilmu kepada peserta didik: "Berilah aku seluruh yang engkau miliki, maka akan kuberikan kepadamu sedikit yang aku punyai."

Senin, 08 September 2014

M. Quraish Shihab Menjawab Pertanyaan Anak tentang Islam

Rasa ingin tahu anak-anak yang luar biasa seringkali menghasilkan berbagai pertanyaan yang tidak terduga bagi orang dewasa. Pertanyaan yang mungkin sederhana, namun tidak sesederhana itu untuk menjawabnya.

Selasa, 19 Agustus 2014

NURANI

"Assalamu 'alaikum," ucap seseorang. Ternyata lawan bicara yang diberi salam tidak menyambut salam tersebut. "Ini pasti musuh," demikian, malah, bisikan hati si lawan bicara. Dan ketika itu pula dihunuslah pedangnya, maka bershembuslah nyawa si pengucap salam. Al-Quran pun turun menegurnya: Jangan berkata (bersikap) terhadap seseorang yang mengucapkan salam kepadamu, "Anda bukan mukmin". Dulu kalian juga demikian (QS 4: 94). "Dulu kalian juga demikian" dipahami oleh beberapa ahli tafsir bahwa dulu nurani kalian juga tidak percaya pada Islam, namun Allah membiarkan kalian, karena Dia tidak bermaksud memasung nurani.

Minggu, 10 Agustus 2014

Alasan yang Lebih Buruk dari Kesalahan

Konon, suatu ketika di pagi buta, Abu Nawas (813-862 M) - Penyair jenaka yang dekat dengan Khalifah Harun Al-Rasyid - bertemu dengan seseorang. Rupanya ia ingin bergurau, maka dipegangnyalah bagian terpenting anggota tubuh orang itu. Namun, alangkah terperanjatnya ia ketika ia mendengar suara orang tersebut menghardiknya dengan sangat keras.

Minggu, 06 Juli 2014

Bertanggung Jawab sebagai Individu dan sebagai Anggota Masyarakat

Hari demi hari berlalu. Demikian juga minggu, bulan, dan tahun. Kita, baik sebagai individu maupun masyarakat, dalam hari-hari yang berlalu itu, senantiasa mengisi lembaran-lembaran yang setiap tahun kita tutup untuk kemudian kita buka kembali dengan lembaran baru pada tahun berikutnya. Lembaran-lembaran itu adalah sejarah hidup kita secara amat rinci, dan itulah kelak yang akan disodorkan kepada kita – sebagai individu dan masyarakat – untuk dibaca dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah pada Hari Kemudian nanti.

Rabu, 02 Juli 2014

Kaitan Pempimpin dan Yang Dipimpin

Nabi saw. dikenal sebagai seseorang yang sangat fasih dan indah tutur bahasanya. Kemampuannya menyampaikan ungkapan yang sarat makna, dalam kalimat-kalimat yang sangat singkat, merupakan keistimewaan tersendiri atau apa yang diistilahkan dalam bahasa hadis dengan jawami' al-kalim. Sebagai contoh adalah ungkapan beliau seperti al-din al-mu'amalah (agama adalah keserasian interaksi) dan la dharar wa la dhirar (tidak dibenarkan mengganggu dan diganggu).

Kamis, 19 Juni 2014

Kriteria Seorang Pemimpin yang Layak Dipilih

Menjelang Pemilu, masyarakat kita mendengar tokoh-tokoh menyampaikan program-program mereka dalam rangka mencari dukungan. Masyarakat dipersilakan menilai siapa di antara meeka yang paling wajar dipilih. Al-Quran memberi petunjuk - secara tersurat atau tersirat - dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk upaya menjawab "siapakah yang layak kita pilih?"

Rabu, 17 Juli 2013

Memahami Malapetaka sebagai Takdir Tuhan

Ada sifat buruk yang sering tidak kita sadari: Bila ada malapetaka atau sesuatu yang tidak menyenangkan, cepat-cepat kita melemparkan penyebabnya kepada takdir, dan sebaliknya kita melupakan kata ini pada saat kita meraih kesuksesan. Sikap ini tidak sejalan dengan petuntuk Al-Quran: Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu maka itu adalah dari (kesalahan) dirimu sendiri (QS 4: 79).
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...