Sepuluh tahun pacaran. Selalu, kita merasa tidak cocok. Dan akhirnya kita sepakat, kita putus -pisah saja.
“Aku tidak menyesal Mas, ….atas keputusan ini”.
“Oke, kalau itu yang kau mau. Walau sebenarnya aku merasa berat. Karena secara akal sehat, cocok dan tidak cocok itu termasuk khas pandang, alami setiap sisi seseorang”.
“Ah, sudahlah Mas”. Wanita itu memalingkan diri.
Aku terdiam.
————————-
Lima tahun sudah berlalu. Lima tahun aku masih betah dengan kesendirianku. Justru dalam kesendirianku itu aku malah bisa berkonsentrasi dengan studiku. Semakin banyak sahabatku, dan aku lebih bisa berkonsentrasi dengan tulisan-tulisanku yang mulai menghiasi beberapa koran lokal, dengan beberapa nama.
————————-
“Mas….selamat pagi”. Begitulah SMS yang kuterima dari adikku semata wayang.
“Pagi juga, apa kabar?”
“Baik. Mau beri tahu….”
“What?”
“Ha….ha….mantan pacarmu sudah nikah”.
“Good. Ikut bahagia”. Balasku.
“Tapi Mas…..?”
“Tapi apa?” Tanyaku.
“Udah mau cerai lagi”.
“Kok pakai kata ‘lagi’…. Memangnya ud nikah brapa kali?” Tanyaku.
“Baru tiga kali…”
“Astaga.”
——————————
Lama kami terdiam. Aku tak tahu apa yang sedang dipikirkan, bahkan dituliskan oleh adikku. Greeeeeeeek…
Getar HP. Disusul nyala lampu merah, kelap-kelip. Ada SMS masuk di HP-ku.
——————————
“Mas….”
“Ada apa?”
“Seandainya,….seandainya nanti mbak Nik (panggilan mantanku) minta kembali padamu, mau Mas terima lagi?”
“Mengapa begitu?”
“Sebelum proses cerai ini, ia pernah katakan; ia masih mencintaimu”.
“Oh ya…”
“Serius Mas. Sampai ia ke kantorku hanya untuk berbicara tentang hal itu.”
“Dik. Aku beralasan. Pertama, dalam hidup aku tak mau berandai-andai. Kedua, aku tak mau di-duda-kan seperti ketiga bekas suaminya …… Ketiga, aku men-jomblo-kan diri karena tahu diri wakakakkkkk…”
“Halah….gek nyesel“. Kata adikku.
“Sumprit, ora “.
“Lalu?”
“Ya biarlah semua berjalan apa adanya. Aku nggak pernah kawatir tentang hidup ini. Ia memberi pada waktu-Nya”.
“Ah….Masku memang oye…“ Adikku menirukan promo obat sakit kepala.
“Hus……jangan jualan obat…..”
Sepi. Kutatap senarai pustakaku yang belum rapi.
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar