"Ini adalah perang suci, mereka melawan Muslim dan rakyat Libya," kata Qadafi dalam siaran televisi pemerintah Libya, Minggu (20/3). "Mereka berpikir rakyat Libya takut. Mereka telah menyebar teror, kami tidak akan menyerah dan kami akan mengalahkan mereka."
Qadafi menegaskan tidak akan meninggalkan tanah kelahirannya. Demi kehormatan Libya, dia dan rakyatnya siap menyambut perang yang panjang. "Kami tidak akan membiarkan Prancis, Inggris dan sekutunya menyerang kami, lalu menikmati minyak kami," kata Qadafi.
Inggris, Amerika Serikat dan Prancis mulai membombardir Libya. Mereka melancarkan serangan terhadap pasukan Muammar Qadafi sebagai bagian tindakan melakukan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyetujui zona larangan terbang.
Prancis mengerahkan 20 pesawat terbangnya untuk meluncurkan serangan. Sebanyak lebih dari 110 misil Tomahawk juga menggempur Libya. Akibat serangan ini, sebanyak 48 warga Libya tewas dan 150 Luka.
Pemerintah Cina menyesalkan serangan terhadap Libya. Mereka menginginkan keadaan Libya bisa segera pulih dan normal setelah diserang oleh pasukan koalisi, Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
"Kami mencermati perkembangan Libya dan kami menyampaikan penyesalan kami atas serangan militer ini," begitu bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina yang dikutip dari situsnya, Minggu (20/3).
REUTERS | PGR
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar