Jumat, 01 Juli 2011

ANAK DAN POLITIK

Oleh Tieneke Ayuningrum

Pada suatu hari Sabtu pagi nampak ratusan anak berusia antara 7 dan 12 tahun memenuhi salah satu ruangan kuliah di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman. Mereka mengikuti program bertitel "Kinderuni" (Universitas Anak-Anak) yang rutin diselenggarakan oleh beberapa Universitas di Jerman dan terbuka umum untuk anak-anak. Kali ini para mahasiswa kecil tersebut akan mendengarkan sebuah lecture bidang politik dengan tajuk “Demokratie erleben!“ (Merasakan Demokrasi) yang disampaikan oleh dosen tamu bernama Christian Wullf.


Mungkin bukan suatu pemandangan yang umum buat sebagian kita orang Indonesia, menyaksikan ratusan anak kecil antusias mengikuti kuliah umum dengan tema politik. Seandainya pembaca mengenal nama Christian Wulff yang menjadi dosen tamu, membuat event hari ini menjadi semakin istimewa. Dengan kesibukannya yang sangat padat dan penting, sempat menempuh jarak 700 km dari Berlin menuju Universitas Mainz hanya untuk memberi mata kuliah kepada anak-anak kecil. Tapi demi masa depan bangsanya, dia memberi waktu dan perhatian khusus kepada warga negara kecilnya. Ya, Christian Wulff adalah orang nomor 1 di Jerman alias Presiden Jerman.

Dalam pandangan sebagian besar dari kita, politik masih memiliki konotasi dengan aktivitas membela kepentingan sebuah kelompok yang penuh dengan permainan licik dan kotor. Sebagian besar menjadikan politik sebagai tema yang tabu perlu untuk dijauhi. Sehingga Anak dan Politik buat kita masih merupakan hal yang sangat asing.

Anak-anak sebagai generasi baru menghadapi tantangan yang semakin berat. Lingkungan hidup yang semakin tercemar, efek global pemanasan bumi yang semakin meningkat, efek kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang serasa tak terbendung dan seterusnya. Apa yang menjadi kebijakan politik saat ini akan menentukan kenyamanan kehidupan mereka saat ini dan di masa yang akan datang. "Kematangan politik“ suatu bangsa memerlukan proses pembelajaran yang sangat panjang dan hal ini perlu dimulai sejak dini serta menjadi tugas bersama antara pemerintah dan warga negara yang bertanggung jawab.

Politik ingin lebih melindungi anak-anak

Di Jerman, anak-anak mendapatkan porsi yang cukup besar dalam urusan pemerintah atau politik mereka. Hal ini dapat dipahami, karena merekalah penerus kejayaan bangsa. Di tangan merekalah, keharuman nama bangsa akan dilanjutkan dan dipertahankan. Pemerintah menyadari bahwa komunitas masyarakat membutuhkan anak-anak dan para remaja, membutuhkan kehidupan mereka yang damai serta fantasi dan optimisme mereka. Keseimbangan itu semua menciptakan suatu kehidupan masyarakat yang sehat tidak saja hari ini tapi juga hari esok. Dapat dibayangkan kondisi kebalikannya, problem remaja dan anak adalah problem masyarakat, yang tidak hanya mengganggu kehidupan masyarakat hari ini, bahkan menghancurkan tatanan hidup masyarakat hari esok.

Oleh karenanya, di Jerman sendiri, supaya potensi besar mereka terbuka, supaya mereka siap untuk berpartisipasi, dan supaya kehidupan masa kecil mereka yang bahagia menjadi masa depan yang berarti, maka kesempatan tumbuh kembang anak-anak harus diperhatikan dan diperbaiki secara nyata.

Anak dan remaja yang mendapatkan kasih sayang serta stimulasi yang cukup dalam lingkungannya akan tumbuh berkembang dengan optimal dan bahagia. Mereka adalah peletak dasar generasi mendatang yang sehat dan kuat dalam memikul tanggung jawab sebagai warga negara.

Upaya Pemerintah tidak hanya berhenti sebatas memberikan 'ruangan yang memadai‘ untuk tumbuh kembang anak. Selain itu dalam hal memastikan bahwa Jerman adalah negara yang adil terhadap anak, maka 'suara‘ anak-anak dan pandangan anak-anak tentang masa depan dunia mereka sangat diperhatikan.

Pemerintah dalam hal ini benar-benar melakukan kampanye besar-besaran dan menyeluruh, sehingga semua pihak berpartisipasi, mulai dari sekolah, klub olahraga, praktek dokter, dinas tata kota, hingga ke parlemen.

Konvensi Hak Anak PBB

Salah satu tanggung jawab Kementerian Jerman untuk Keluarga, Lansia, Wanita dan Remaja, adalah implementasi hak anak PBB yang telah ditandatangani oleh hampir seluruh negara di dunia pada tanggal 20 November 1989, dalam action plan nasional Jerman.

Di antara hak anak PBB yaitu bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu tanpa mengenal latar belakang sosial, warna kulit, dan sebagainya; tumbuh tanpa kekerasan; hidup sehat dan berada dalam lingkungan hidup yang sehat; terlibat; pertumbuhan standard hidup yang mencukupi bagi anak.
Satu contoh hidup sehat dan syarat hidup sehat: Tumbuh sehat membutuhkan lingkungan hidup yang sehat dalam segala hal: ruangan yang cukup olahraga dan stimulasi kegiatan, Tidak untuk narkoba, Pola makan yang seimbang, Integrasi anak-anak cacat, Penguatan dan pencegahan dini, pengurangan polusi dan pencemaran, Child friendly atmosphere di praktek dokter dan rumah sakit.

Hal ini membutuhkan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, di antaranya: asuransi kesehatan, rumah sakit, pengembangan kota, klub olahraga, kumpulan pecinta lingkungan hidup, perusahaan-perusahaan lokal, gastronomi, sekolah dan sebagainya.

Selain itu pemerintah dan semua pihak berupaya secara serentak dan menyeluruh membangun sebuah awareness dalam hal: Sport sebagai pengganti TV, sepeda pengganti mobil, program penghijauan sekitar, vitamin di kantin sekolah.

Mengeluarkan pendapat

Hak anak PBB menekankan dalam berbagai poin bahwa pendapat anak adalah penting. Anak boleh mengungkapkan pendapatnya dan didengar sebelum Public Authorities dan pengadilan memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan mereka. Seperti misalnya perluasan bandara Frankfurt am Main. Anak-anak merasa hutan tempat mereka biasa bermain dipakai untuk perluasan Bandara FFM. Maka mereka pun memberikan masukan kepada pemerintah setempat apa yang menjadi ganjalan, concern serta harapan mereka.

Anak-anak pun boleh ikut berdemonstrasi bersama orang dewasa atau boleh mengorganisasi sendiri sebuah demonstrasi, seperti halnya orang dewasa.

Dalam konvensi hak anak juga tercantum bahwa berbagai mass media yaitu televisi, radio, surat kabar, penerbit buku harus menyediakan channel atau ruang ekstra khusus untuk anak, karena dengan memperoleh banyak informasi, anak dapat membangun pendapatnya sendiri.

Walaupun Jerman telah melakukan banyak hal dalam memenuhi konvensi hak anak PBB tersebut, Negara Jerman sendiri masih mendapat kritik dari komite hak anak PBB. Jerman masih dianggap masih jarang mencantumkan dalam undang-undang mereka bahwa anak harus didengarkan pendapatnya terhadap hal-hal yang penting bagi mereka.

Implementasi dan kontrol

Dalam konvensi hak anak PBB, tidak dinyatakan bahwa disediakan petugas di masing-masing Negara agar anak dapat menggugat hak mereka. Anak harus berusaha mencari cara sendiri di negaranya masing-masing untuk Penggugatan.

Penting bahwa anak harus mendapatkan support, contohnya oleh organisasi-organisasi, koalisi, yang memastikan bahwa hak anak terlaksana dengan baik. Di Jerman sendiri, terdapat 90 organisasi dalam koalisi nasional untuk implementasi hak anak PBB.

Setiap Negara yang menandatangani konvensi hak anak PBB harus memberikan laporan secara berkala apa yang telah dilakukan dalam mengimplementasikan hak anak tersebut. 18 ahli dari 18 negara memeriksa laporan-laporan tersebut.

Contohnya, Professor Lothar Krappmann dari Jerman, ahli yang menganalisa permainan anak, pertengkaran anak, pertemanan anak, bagaimana anak belajar di sekolah. Beberapa hal yang sangat diperhatikan oleh Professor Krappmann dalam setiap laporan di antaranya: apakah semua anak pergi ke sekolah atau tidak karena harus membantu mencari nafkah? Apakah anak perempuan pergi ke sekolah? Apakah pemerintah memberikan perhatian nyata bahwa anak tidak boleh dipukul di sekolah ataupun mendapatkan kekerasan.

Contoh Program Membangkitkan Kesadaran Politik Anak

Kesadaran berpolitik anak sangat ditumbuhkan sejak dini. Berbagai sarana disediakan melalui sekolah-sekolah, club kegiatan anak-anak, praktek dokter anak, televisi, website, surat kabar, Kinderuni dan sebagainya . Selain bertujuan memberikan informasi, membangun kesadaran, juga menampung masukan, ide, pendapat anak-anak.

Dalam warta berita khusus anak di televisi, seringkali anak-anak pun menjadi reporter dan mewawancarai secara langsung politikus-politikus Jerman.

Website baik formal dari pihak pemerintah maupun institut/swasta, yang bertujuan menerangkan kepada anak-anak secara deskriptif dan entertaining tentang politik, sehingga mereka memiliki gambaran , bagaimana kehidupan demokrasi di sekeliling kita berlangsung. Beberapa tema yang diangkat dan sangat mempengaruhi kehidupan mereka di masa mendatang contohnya adalah PLTN, renewable energy, demokrasi, pemilu.

Melalui berbagai program, concern anak-anak terhadap lingkungan hidup ditumbuhkan. Anak-anaklah yang akan mewarisi dan kemudian kembali mewariskan lingkungan hidup yang sekarang ini, bagaimana jika lingkungan hidup semakin tercemar, suhu udara semakin meningkat?

Kesimpulan

Mengingat potensi besar yang dimiliki oleh tanah air kita, juga harapan besar akan kebangkitan bangsa ini, maka sebuah cara pandang yang baru tentang anak dan politik harus dibangun.

Sudah semestinya kita mulai memikirkan bagaimana kesejahteraan mereka di masa mendatang dapat terwujud, dengan memperhatikan semua kebijakan-kebijakan saat ini dan menggugah sejak dini kesadaran berpolitik anak-anak, sehingga mereka pun mulai aktif memikirkan masa depan 'dunia' yang akan mereka tinggali.

Selain memastikan kasih sayang yang cukup di rumah, lingkungan yang mendukung, pola hidup sehat, tidak untuk narkoba dan pornografi, anak-anak diberikan stimulasi untuk mulai berperan aktif sebagai warga negara muda. Informasi yang sesuai dan dapat memuaskan dahaga pengetahuan mereka seharusnya tersedia dengan mudah untuk semua level. Sehingga terbangun opini mereka, sehingga mereka bisa ikut mengontrol kehidupan mereka baik untuk masa kini ataupun saat mereka dewasa nanti. Seperti contohnya rencana pembangunan PLTN di tanah air, lingkungan hidup, pendidikan, ekonomi, kesehatan, pertahanan serta semua aspek yang menyangkut kesejahteraan hidup mereka.

----------------------------------------

Penulis adalah pemerhati pendidikan anak dan kebijakan politik keluarga dan anak di Jerman.

Redaktur: Johar Arif | REPUBLIKA

..........TERKAIT..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...