Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 September 2014

Download Buku Catatan Komunitas Kenduri Cinta

Ebook ini berisi Kumpulan catatan Komunitas Kenduri Cinta. Di dalamnya banyak tulisan Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) dan orang-orang yang aktif berperan dalam Komunitas Kenduri Cinta dan Jamaah Maiyah Nusantara (Mocopat Syafaat, Padhangmbulan, Gambang Syafaat, Bangbang Wetan, dll).

Sabtu, 26 November 2011

PANCASILA IDEOLOGI FITRAH

Akhir Oktober lalu saya berkunjung ke tiga negara bekas negara bagian Uni Soviet, yaitu Azerbaijan, Kazakhtan, dan Rusia, atas undangan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) masing-masing.

Azerbaijan dan Kazakhtan mengundang saya untuk berbicara tentang konstitusi dan MK Indonesia di berbagai lembaga negara mereka seperti MK, MA, Kementerian Kehakiman, Kejaksaan Agung, Parlemen, dan Lembaga Ombudsman. Sementara itu, Rusia mengundang saya untuk berbicara tentang Judicial Review: Doctrine and Practices pada konferensi MK internasional dalam rangka peringatan ulang tahun ke-20 MK Rusia.

Sabtu, 19 November 2011

Daftar 10 Obyek Wisata Paling Menakjubkan di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan panorama alam dan pemandangan yang indah, Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki obyek-obyek wisata terindah di dunia. Maka tak salah jika kemudian banyak turis asing yang melancongi Indonesia, tak lain adalah karena sebab-sebab di atas. Dan dari berbagai Obyek wisata yang ada di tanah air, inilah 10 obyek wisata yang paling menakjubkan:

1. Candi Borobudur

Sabtu, 05 November 2011

NEGARA PALING ISLAMI

Oleh Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Sebuah penelitian sosial bertema ”How Islamic are Islamic Countries” menobatkan Selandia Baru berada di urutan pertama negara yang paling Islami di antara 208 negara, diikuti Luksemburg di urutan kedua. Sementara Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menempati urutan ke-140.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Nafsu Itu untuk Dilampiaskan Ataukah Dikendalikan?

PUASA itu melatih "tidak" karena kehidupan sehari-hari kita adalah melampiaskan "ya". Sekurang-kurangnya mengendalikan "ya". Mental manusia lebih berpihak pada "melampiaskan" dibanding "mengendalikan".

Selasa, 28 Juni 2011

KAWIN GELAP, POLIGAMI, NEGARA

Ditulis oleh: Emha Ainun Nadjib
Dalam buku: Kiai Bejo, Kiai Untung, Kiai Hoki

Banyak orang, baik yang bos atau bukan, baik pegawai negeri maupun bukan, melakukan kawin bawah tangan. Bahasa gamblangnya: kawin gelap. Bisa dalam konteks poligami sebagaimana Islam membuka peluang darurat untuk itu, maupun dalam arti gundik atau yang biasa disebut istri simpanan. Keduanya harus dilangsungkan secara gelap. Entah karena - bagi pegawai negeri - takut dipecat berdasarkan PP-10, maupun karena tak mungkin diizinkan istri di rumah.

Kamis, 05 Mei 2011

Mendaras Islam Progresif, Melampaui Islam Liberal

Oleh Airlangga Pribadi pada 04 Mei 2011 pukul 14:03
Pengajar Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga
Koordinator Serikat Dosen Progresif

Islam sebagai agama adalah sebuah risalah profetik yang tunggal, namun demikian tafsir manusia terhadap risalah yang satu ini dalam perjalanan historisnya di bumi manusia tidak pernah berbentuk tunggal. Kondisi hidup dari setiap kelompok dan kekuatan sosial ketika memaknai situasi yang ia hadapi selalu mempengaruhi bagaimana ia membangun pandangan hidup, sistem nilai dan basis legitimasi atas apa yang ia yakini. Seperti diuraikan dengan gamblang oleh intelektual Islam profetik asal Iran Ali Syari’ati (1985) ketika menulis tentang riwayat Abu Dzar al-Ghifari dalam And Once Again Abu Dzar menguraikan “Tidaklah cukup mengatakan kembali ke Islam. Kita harus uraikan secara spesifik. Islamnya Abu Dzar sebagai rakyat ataukah Marwan sang penguasa...Yang satu adalah Islam khalifah, istana, penguasa, sementara yang lain adalah Islamnya rakyat, yang tertindas dan miskin”.

Senin, 02 Mei 2011

Kiai Kocar-Kacir

Ditulis oleh: Emha Ainun Nadjib

Seorang berbadan hitam dan berkumis dari Bangkalan, Madura, menemui saya di Jakarta, hanya untuk membawa satu pertanyaan. Betapa tak ekonomisnya dan tak produktifnya orang ini, jika dinilai dari ideologi ekonomi modern. Berapa biaya yang ia keluarkan untuk mengongkosi pertanyaan yang sangat tak luar biasa itu: ”Apa sesungguhnya arti beribadah kepada Tuhan?“

Rabu, 16 Maret 2011

CATATAN ATAS CATATAN

Ditulis Oleh: Yahya C Staquf

Tuhan memperingatkan, “Takutlah kalian pada bencana yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim kalian saja.” Artinya, ada bencana “sapu bersih” yang melahap semua, tak peduli orang-orang saleh. Ini ancaman “baru”, mulai berlaku sejak kerasulan Musa AS. Sebelum itu, orang-orang saleh tidak pernah tidak diselamatkan. Ancaman baru itu berkaitan dengan suatu perintah baru. Sejak “paruh kedua” periode kerasulan Musa AS, yaitu setelah Firaun ditenggelamkan dan Musa beserta para pengikutnya diseberangkan dengan aman, Tuhan mewajibkan manusia untuk bertindak ketika terjadi kezaliman. Sebelum itu, Tuhan senantiasa “turun tangan sendiri”: penentang Nabi Nuh ditenggelamkan banjir, penentang Nabi Saleh ditelan bumi, penentang Nabi Luth diuruk batu, dan seterusnya, sampai dengan karamnya Firaun.

Sabtu, 19 Februari 2011

KOK REPOT NGURUSIN INDONESIA?

03 Februari pukul 0:22 WITA, dalam rangka upaya bina-damai, di Forum Diskusi Debat Islam Kristen saya membuat topik baru: 33 Pertanyaan untuk Indonesia. Bagaimanakah reaksi kawan-kawan facebookers di sana? Berikut ini petikannya.


Sabtu, 05 Februari 2011

"Mulailah dari Dirimu Sendiri": Kisah Sesendok Madu

Ada sebuah kisah simbolik yang cukup menarik untuk kita simak. Kisah ini adalah kisah seorang raja dan sesendok madu. Alkisah, pada suatu ketika seorang raja ingin menguji kesadaran warga kotanya. Raja memerintahkan agar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan, membawa sesendok madu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncak bukit di tengah kota. Seluruh warga kota memahami benar perintah tersebut dan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.

Rabu, 02 Februari 2011

INDONESIA JANGAN SAMPAI BESAR

INDONESIA adalah bangsa besar. Tanda kebesarannya antara lain lapang jiwanya, sangat suka mengalah, tidak lapar kemenangan dan keunggulan atas bangsa lain, serta tidak tega melihat masyarakat lain kalah tingkat kegembiraannya dibanding dirinya.

TIDAK MENGERTI

Alangkah malang nasib bangsa yang sudah tidak mengerti nilai-nilai
Yang tidak mengerti, dan tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti
Yang tidak mengerti, dan tidak mengerti dan tidak berupaya untuk mengerti
Sehingga ia melangkah ke sana ke mari dengan penuh percaya diri bahwa ia seolah-olah mengerti

33 PERTANYAAN UNTUK INDONESIA

  1. Akan lebih oke mana Indonesia jika SBY dipertahankan atau diganti saja?
  2. Benarkah, kemajuan, kesejahteraan, serta baik dan tidaknya bangsa ini terletak di tangan presiden?
  3. SBY ingin melayani rakyat Indonesia ataukah ingin terus berkuasa?
  4. Yang mana jalan, yang mana tujuan? Menjadi presiden adalah salah satu jalan untuk mengabdi kepada rakyat, ataukah mengabdi kepada rakyat adalah jalan siasat untuk menjadi presiden?
  5. Yang mana yang primer, yang mana sekunder? Yang primer pengabdiannya ataukah jabatan presidennya?

MENYORONG REMBULAN

”Lir-ilir tandure wus sumilir, tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar. Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodot-iro. Dodot-iro dodot-iro kumitir bedah ing pinggir, dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore. Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane, yo surako, surak iyyoo!”

***

Jumat, 21 Januari 2011

Rekayasa Perubahan ala Tuhan

Ketika Tuhan mulai bosan melihat kezaliman Namruz dan kebodohan rakyatnya, Ia memutuskan untuk menciptakan perubahan melalui seorang rasul-Nya. Dengan alasan yang tidak dijelaskan, Tuhan memilih keluarga pencipta berhala untuk menjadi rumah tempat terlahirnya seorang calon pembaharu, penggerak aksi antiberhala.

Kamis, 20 Januari 2011

100 Ribu Dollar AS untuk Pengaruhi Generasi Muda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--WikiLeaks membeberkan satu dokumen dari Kedutaan Besar AS di Jakarta terkait langkah-langkah Kedubes AS mempengaruhi generasi muda di Indonesia.

Dalam dokumen bernomor UCLAS JAKARTA 000186, disebutkan Kedubes AS meminta dana 100 ribu dolar AS untuk meningkatkan pengaruh Kedubes AS ke generasi muda lewat jejaring sosial di internet.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...