Kamis, 05 Mei 2011

Ketika Anak Mulai Bertanya tentang Tuhan

Pertanyaan anak mengenai Tuhan biasanya cukup membingungkan orangtua untuk menjawabnya. Apalagi ketika pertanyaan itu berasal dari anak yang lebih besar yang sudah menuntut penjelasan logis dan meminta bukti. Bagi anak balita, keingintahuan tersebut belum memerlukan penjelasan serius sebab mereka belum mampu berpikir secara abstrak. Anak cuma meminta pertanyaannya ditanggapi. Maka ketika mereka bertanya tentang keberadaan Tuhan, orangtua dapat menjawabnya dengan menjelaskan bahwa karena Tuhan itu sangat sempurna, maka tidak ada contohnya.

Orangtua kemudian dapat mengisyaratkan keberadaan Tuhan dengan menunjukkan karya Tuhan, seperti tanaman, binatang, manusia, batu, awan, langit dan sebagainya. Hendaknya orangtua menekankan kebaikan dari Tuhan, agar anak mempunyai konsep positif tentang Tuhan. Sebaliknya, jika semenjak dini anak sudah diyakinkan mengenai sifat Tuhan yang keras dan bisa menghukum, mereka dapat memiliki konsep negatif tentang Tuhan.

Pengenalan akan Tuhan dapat dan seharusnya dimulai sejak bayi. Para psikolog mengatakan pengalaman berperan dalam membentuk kepribadian anak. Pengalaman anak tersebut dapat diperoleh lewat apa saja. Pertama, pengalaman tersebut diperolehnya melalui pendengaran. Semua yang didengar akan terekam dan pada saatnya anak akan bertanya.

Berdasarkan perkembangan psikologi anak, orangtua sebaiknya sering mengucapkan kata-kata yang baik meskipun bagi si anak belum tentu punya arti. Seperti mengucap doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum tidur, ketika akan bepergian, dan sebagainya. Semakin banyak perkataan baik yang direkam seorang anak maka makin luas cakrawala berpikir baik yang dimiliki anak.

..........TERKAIT..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...