Ditulis oleh: Emha Ainun Nadjib
Dalam buku: Kiai Bejo, Kiai Untung, Kiai Hoki
Banyak orang, baik yang bos atau bukan, baik pegawai negeri maupun bukan, melakukan kawin bawah tangan. Bahasa gamblangnya: kawin gelap. Bisa dalam konteks poligami sebagaimana Islam membuka peluang darurat untuk itu, maupun dalam arti gundik atau yang biasa disebut istri simpanan. Keduanya harus dilangsungkan secara gelap. Entah karena - bagi pegawai negeri - takut dipecat berdasarkan PP-10, maupun karena tak mungkin diizinkan istri di rumah.
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Selasa, 28 Juni 2011
Senin, 02 Mei 2011
Kiai Kocar-Kacir
Ditulis oleh: Emha Ainun Nadjib
Seorang berbadan hitam dan berkumis dari Bangkalan, Madura, menemui saya di Jakarta, hanya untuk membawa satu pertanyaan. Betapa tak ekonomisnya dan tak produktifnya orang ini, jika dinilai dari ideologi ekonomi modern. Berapa biaya yang ia keluarkan untuk mengongkosi pertanyaan yang sangat tak luar biasa itu: ”Apa sesungguhnya arti beribadah kepada Tuhan?“
Seorang berbadan hitam dan berkumis dari Bangkalan, Madura, menemui saya di Jakarta, hanya untuk membawa satu pertanyaan. Betapa tak ekonomisnya dan tak produktifnya orang ini, jika dinilai dari ideologi ekonomi modern. Berapa biaya yang ia keluarkan untuk mengongkosi pertanyaan yang sangat tak luar biasa itu: ”Apa sesungguhnya arti beribadah kepada Tuhan?“
Minggu, 20 Februari 2011
Baca Gratis Buku Jejak Tinju Pak Kiai
Penulis: Emha Ainun Nadjib
Penerbit: Penerbit Buku Kompas, Jakarta
Cetakan: September 2008
Tebal: xiii + 240 halaman
Selasa, 15 Februari 2011
LA UBALI, GAK PATHEKEN
EMHA AINUN NADJIB
JUMAT kemarin kita omong-omong soal Yaumul Marhamah, hari kasih sayang "versi Islam" yang diambil dari peristiwa mulia dan aspirasi demokrasi-plus Muhammad SAW.
JUMAT kemarin kita omong-omong soal Yaumul Marhamah, hari kasih sayang "versi Islam" yang diambil dari peristiwa mulia dan aspirasi demokrasi-plus Muhammad SAW.
Senin, 07 Februari 2011
Jadi Mualaf, Pendeta Hindu Bilang Banyak Muslim Cuma Jalankan Tradisi
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Masih banyak umat Islam di Indonesia yang masih menjalani tradisi keagamaan dari nenek moyang tanpa dalil yang shahih dari Al Quran dan Hadits. Akibatnya, banyak umat yang bangga dengan ritualnya tetapi itu kepunyaan agama lain.
Rabu, 02 Februari 2011
INDONESIA JANGAN SAMPAI BESAR
INDONESIA adalah bangsa besar. Tanda kebesarannya antara lain lapang jiwanya, sangat suka mengalah, tidak lapar kemenangan dan keunggulan atas bangsa lain, serta tidak tega melihat masyarakat lain kalah tingkat kegembiraannya dibanding dirinya.
MENYORONG REMBULAN
”Lir-ilir tandure wus sumilir, tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar. Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodot-iro. Dodot-iro dodot-iro kumitir bedah ing pinggir, dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore. Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane, yo surako, surak iyyoo!”
***
***
Senin, 03 Januari 2011
Kamis, 30 Desember 2010
HARGA DIRI AYAM
Emha Ainun Nadjib |
AYAM memang hewan atau binatang, tetapi tak sekadar hewan atau binatang, ia adalah juga ayam. Ia bahkan punya banyak identitas dan kemungkinan eksistensi yang lain.
Ayam juga makhluk dunia, warga dunia, bagian dari alam, peliharaan Pak Kardjo, temannya ayam lain, putra atau putrinya bapak ayam ibu ayam, penghuni kandang ayam pojok RT. Ayam adalah juga hewan, bukan bebek, bukan angsa, bukan burung, bukan anjing, bahkan bukan manusia. Identitas mana yang primer mana yang sekunder, itu soal cara pandang.
Selasa, 30 November 2010
Orang Rifaiyah Tidak Ada Yang Haji
Sudah menjadi maklum kalau di kampung halaman kita, mulai banyak orang yang bergelar Haji. Kalau ada orang di depan namanya terdapat huruf “H”nya, bukan berarti jelmaan dari “Hantu”, atau dia suka berbaik “Hati”, tetapi menunjukkan bahwa dia telah mengerjakan rukun Islam yang kelima. Alias sudah pernah menginjakkan kaki di Masjidil Haram untuk beribadah entah thawaf, entah sa'i.
Rabu, 24 November 2010
BABIES: POLOSNYA BAYI BEDA BUDAYA
Saturday, 20 November 2010
BAGAIMANA cara para ibu di berbagai belahan dunia membesarkan anak-anaknya? Jawabnya tentu saja berbeda-beda. Namun, yang pasti, pola asuhan mereka tidak bisa dilepaskan dari lingkungan tempat mereka dibesarkan.
BAGAIMANA cara para ibu di berbagai belahan dunia membesarkan anak-anaknya? Jawabnya tentu saja berbeda-beda. Namun, yang pasti, pola asuhan mereka tidak bisa dilepaskan dari lingkungan tempat mereka dibesarkan.
Langganan:
Postingan (Atom)