Di penghujung 2016 ini, saya ingin mengajak Anda untuk bersama-sama belajar lebih banyak dari Abdul Sattar Edhi, pekerja sosial asal Pakistan, yang wafat 8 Juli 2016 lalu. Bagi saya, dia guru kemanusiaan terbesar tahun ini dan kita belum cukup memberi penghargaan kepadanya.
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 31 Desember 2016
Selasa, 19 Agustus 2014
NURANI
"Assalamu 'alaikum," ucap seseorang. Ternyata lawan bicara yang diberi salam tidak menyambut salam tersebut. "Ini pasti musuh," demikian, malah, bisikan hati si lawan bicara. Dan ketika itu pula dihunuslah pedangnya, maka bershembuslah nyawa si pengucap salam. Al-Quran pun turun menegurnya: Jangan berkata (bersikap) terhadap seseorang yang mengucapkan salam kepadamu, "Anda bukan mukmin". Dulu kalian juga demikian (QS 4: 94). "Dulu kalian juga demikian" dipahami oleh beberapa ahli tafsir bahwa dulu nurani kalian juga tidak percaya pada Islam, namun Allah membiarkan kalian, karena Dia tidak bermaksud memasung nurani.
Rabu, 02 Juli 2014
Kaitan Pempimpin dan Yang Dipimpin
Nabi saw. dikenal sebagai seseorang yang sangat fasih dan indah tutur bahasanya. Kemampuannya menyampaikan ungkapan yang sarat makna, dalam kalimat-kalimat yang sangat singkat, merupakan keistimewaan tersendiri atau apa yang diistilahkan dalam bahasa hadis dengan jawami' al-kalim. Sebagai contoh adalah ungkapan beliau seperti al-din al-mu'amalah (agama adalah keserasian interaksi) dan la dharar wa la dhirar (tidak dibenarkan mengganggu dan diganggu).
Selasa, 08 November 2011
KEGILAAN PERUBAHAN
Seorang teman, mengeluhkan anaknya yang duduk di SMP hampir tiap empat bulan, minta tambahan uang buat ganti model handphone. Tidak hanya anaknya, anak-anak lain yang masih duduk di bangku sekolah, kini juga punya perilaku serupa. Bagi teman tadi, bukan perkara uangnya mungkin, tapi ia gemas ‘dikerjai’ perubahan mode dan fitur dalam teknologi HP yang seperti tak pernah habis.
Minggu, 14 Agustus 2011
PUASA
MARHABAN YA RAMADHAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "marhaban” diartikan sebagai "kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang)." Ia sama dengan ahlan wa sahlan yang juga dalam kamus tersebut diartikan "selamat datang."
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "marhaban” diartikan sebagai "kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang)." Ia sama dengan ahlan wa sahlan yang juga dalam kamus tersebut diartikan "selamat datang."
Rabu, 20 Juli 2011
Kebencian Adalah Cinta yang Terluka
Tuhan menciptakan banyak hal perpasangan; berpasangan bukan berlawanan. Namun, tidak semuanya demikian. Ada juga beberapa hal yang diciptakan-Nya tunggal, tak punya pasangan ataupun lawan. Manusialah yang sering "memasangkan" atau "memperlawankan" hal-hal itu satu sama lain.
Jumat, 15 Juli 2011
PARADOKS KEBERUNTUNGAN
"Paradoks keberuntungan"? Ya. Saya menyebutnya demikian. Yang saya maksud adalah ketika keberuntungan di satu pihak berarti ketidakberuntungan di pihak lain.
Selasa, 28 Juni 2011
TKI DAN PEMBANGUNAN PERDESAAN
Kekerasan terhadap buruh migran kembali mengoyak nurani. Belum tuntas nasib ratusan buruh migran yang terancam hukuman mati di Malaysia, kini muncul kasus Ruyati, buruh migran asal Bekasi, Jawa Barat, yang dipancung di Arab Saudi.
Selasa, 21 Juni 2011
SEJARAH PERKEMBANGAN TAFSIR
Pada saat Al-Quran diturunkan, Rasul saw., yang berfungsi sebagai mubayyin (pemberi penjelasan), menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya tentang arti dan kandungan Al-Quran, khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak dipahami atau samar artinya. Keadaan ini berlangsung sampai dengan wafatnya Rasul saw., walaupun harus diakui bahwa penjelasan tersebut tidak semua kita ketahui akibat tidak sampainya riwayat-riwayat tentangnya atau karena memang Rasul saw. sendiri tidak menjelaskan semua kandungan Al-Quran.
Jumat, 10 Juni 2011
Mengkritik Tradisi Kritik Perempuan
Persoalan kritik menjadi isu yang mutakhir karena telah menjadi konsekuensi logis tuntutan demokrasi. Kebebasan mengkritik, sekaligus kebebasan menyikapinya, menjadi menarik ketika berbenturan dengan keinginan menjaga privasi. Padahal, dalam pakem tradisi feodal yang mengakar dalam masyarakat Jawa puluhan tahun silam, kritik menjadi isu sensitif.
Sebagai komunitas yang hidup di antara komunitas lain, perempuan juga tidak lepas dari dilema menjaga privasi dan memperjuangkan kebebasan. Sebab, kritik yang terlampau bebas memungkinkan tradisi ini berkembang liar. Kritik yang kebablasan adalah pengungkapan aib secara vulgar, yang oleh perempuan ditakuti dan sebisa mungkin dihindari.
Sebagai komunitas yang hidup di antara komunitas lain, perempuan juga tidak lepas dari dilema menjaga privasi dan memperjuangkan kebebasan. Sebab, kritik yang terlampau bebas memungkinkan tradisi ini berkembang liar. Kritik yang kebablasan adalah pengungkapan aib secara vulgar, yang oleh perempuan ditakuti dan sebisa mungkin dihindari.
Sabtu, 12 Februari 2011
Menelan Sastra: Tentang Mencintai dengan Sederhana
oleh Aira Ya Aira pada 04 Februari 2011 pukul 9:50
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
SUMBER KEMALASAN ADALAH PIKIRAN!
Bayak orang bertanya, bagaimana menghilangkan "rasa malas"? Rasa malas? Hmm... Ini adalah pertanyaan yang salah. Malas itu bukan soal rasa melainkan soal pikiran. Setiap orang pernah mengalami "keanehan" ketika ia tetap bersemangat walaupun sekujur tubuhnya terasa capai. Nah loh! Jika malas adalah soal rasa, mengapa kecapaian tidak otomatis menimbulkan rasa malas dan mematikan semangat? Mengapa "rasa" malas ini kebanyakan dikeluhkan oleh mereka yang justru merasa fit, namun terhambat gairahnya oleh "rasa" malas?
Selasa, 11 Januari 2011
SEMANGAT ZAMAN ASMARA NABABAN
Di tengah khidmat peringatan Hari Sumpah Pemuda 2010 yang diselenggarakan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, dari Guangzhou, Republik Rakyat China, terdengar kabar Asmara Nababan wafat. Rasa kehilangan segera menghampiri kerabat dekat aktivis dan 400-an orang dari 33 provinsi yang hadir. Sedih, sepi dalam takdir.
DEMAM TASAWUF
Jumat, 10 Maret 2000
Oleh Budhy Munawar Rachman
"Ia datang bagai mutiara peradaban" begitulah pamflet dari penerbit Mizan Bandung, menyambut kedatangan Prof Annemarie Schimmel. Dalam ceramah umumnya di Perpustakaan Nasional 25 Februari 2000, yang bertemakan "Tasawuf dan Relevansinya untuk Dunia Modern" hadir lebih dari 600-an orang, yang membuat auditorium Perpustakaan Nasional yang besar itu pun menjadi pengap. Bayangkan, sebuah acara ceramah ilmiah keagamaan dihadiri oleh begitu banyak peminat yang bersemangat!
Oleh Budhy Munawar Rachman
"Ia datang bagai mutiara peradaban" begitulah pamflet dari penerbit Mizan Bandung, menyambut kedatangan Prof Annemarie Schimmel. Dalam ceramah umumnya di Perpustakaan Nasional 25 Februari 2000, yang bertemakan "Tasawuf dan Relevansinya untuk Dunia Modern" hadir lebih dari 600-an orang, yang membuat auditorium Perpustakaan Nasional yang besar itu pun menjadi pengap. Bayangkan, sebuah acara ceramah ilmiah keagamaan dihadiri oleh begitu banyak peminat yang bersemangat!
(MASIH) POLIGAMI
Zaim Uchrowi
Bagaimana sebenarnya bentuk keluarga ideal menurut agama? Monogami atau poligami? Masyarakat kita secara umum telah menganggap selesai persoalan itu. Masyarakat menilai monogamilah bentuk keluarga ideal. Maka, hampir semua keluarga mempraktikkan monogami. Sangat sedikit yang berpoligami. Selingkuh? Itu haram sama sekali. Lebih baik segera tinggalkan kampung. Jangan pernah kembali lagi.
Bagaimana sebenarnya bentuk keluarga ideal menurut agama? Monogami atau poligami? Masyarakat kita secara umum telah menganggap selesai persoalan itu. Masyarakat menilai monogamilah bentuk keluarga ideal. Maka, hampir semua keluarga mempraktikkan monogami. Sangat sedikit yang berpoligami. Selingkuh? Itu haram sama sekali. Lebih baik segera tinggalkan kampung. Jangan pernah kembali lagi.
TIDAK MENJADI INDONESIA
Setiap kali menjelang 17 Agustus, saya mendapati iklan peringatan kemerdekaan yang selalu sama. Anak-anak bermain layang-layang di pematang sawah, gadis-gadis dengan kemben dan sarung mencuci pakaian di sungai, serta petani dan nelayan dengan senyum semringah bekerja secara ikhlas. Lalu semuanya ditutup dengan kalimat mengenai semangat nasionalisme pada hari kemerdekaan. Saya tidak percaya semua anak di Indonesia riang gembira seperti yang saya lihat pada iklan itu. Ada banyak anak yang tidak bisa sekolah, terpaksa bekerja, menjadi korban pelecehan seksual, dan ada yang menjadi korban perdagangan anak. Kalau saja saya boleh memilih, barangkali saya akan menolak dilahirkan dan menjadi warga negara Indonesia. Tapi memang saya tidak bisa memilih untuk bisa dilahirkan di mana dan oleh siapa. Saya lahir dan besar di Banda Aceh. Saya cukup beruntung tinggal di ibu kota provinsi, yang pada masa konflik "hanya" mendengar suara ledakan bom dan kontak senjata dari belakang jendela kamar. Pada masa itu, di beberapa daerah banyak anak yang mengalami nasib lebih buruk daripada sekadar mendengar suara ledakan atau senapan.
Senin, 03 Januari 2011
Senin, 27 Desember 2010
AGAR TIDAK BANGKRUT
Oleh: Muhbib Abdul Wahab
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepada para sahabatnya: “Tahukah kalian, siapakah orang yang muflis (orang yang bangkrut) itu? Karena tidak tahu apa yang dimaksud oleh Nabi, para sahabat pun menjawab: “Menurut kami, muflis itu adalah orang yang tidak mempunyai harta benda.”
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepada para sahabatnya: “Tahukah kalian, siapakah orang yang muflis (orang yang bangkrut) itu? Karena tidak tahu apa yang dimaksud oleh Nabi, para sahabat pun menjawab: “Menurut kami, muflis itu adalah orang yang tidak mempunyai harta benda.”
Sabtu, 25 Desember 2010
HAK TETANGGA
Islam adalah agama kemanusiaan. Seseorang wanita dapat masuk neraka gara-gara mengikat seekor kucing tanpa memberinya makan dan minum, sementara seorang wanita lain dapat memasuki surga karena memberi air kepada seekor anjing kehausan untuk diminum (Al Hadis)
Rabu, 22 Desember 2010
NASIONALISME DAN TEORI PASAR
MELAMBUNGNYA harga tiket final AFF Suzuki putaran kedua pada 29 Desember nanti dikeluhkan banyak pihak. Kenaikan harga tiket yang diumumkan PSSI sebagai panitia lokal penyelenggaraan hampir dua kali lipat.
Langganan:
Postingan (Atom)