Sabtu, 24 September 2011

Jumat, 01 Juli 2011

Gemas Judi Sabung Ayam Kian Marak, Polres Tolitoli Sembelih Semua Jago Aduan

TOLITOLI - Jajaran Polres Tolitoli, Sulawesi Tengah, geram. Walau kerap ditertibkan, judi sabung ayam malah kian marak. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menyembelih ayam-ayam aduan jempolan yang kerap menjadi bahan taruhan.

ANAK DAN POLITIK

Oleh Tieneke Ayuningrum

Pada suatu hari Sabtu pagi nampak ratusan anak berusia antara 7 dan 12 tahun memenuhi salah satu ruangan kuliah di Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman. Mereka mengikuti program bertitel "Kinderuni" (Universitas Anak-Anak) yang rutin diselenggarakan oleh beberapa Universitas di Jerman dan terbuka umum untuk anak-anak. Kali ini para mahasiswa kecil tersebut akan mendengarkan sebuah lecture bidang politik dengan tajuk “Demokratie erleben!“ (Merasakan Demokrasi) yang disampaikan oleh dosen tamu bernama Christian Wullf.

Diskusi Facebook tentang Poligami

Akhmad Sahal
Muhammad Abduh saat jadi mufti agung di Mesir pernah berfatwa agar poligami dilarang. Abduh adalah pencetus Salafisme awal (bukan Salafisme Wahabi), yang menyerukan kembali ke esensi Islam sejati, yakni Islam yang rasional dan modern. Baginya, poligami zaman sekarang merendahkan perempuan dan hanya didasari syahwat, dus tidak bersandar pada asas keadilan ala Al-Qur'an. Karena itu, kata Abduh, stop poligami !!!!

AKU MURID KELAS 5 SD

Bu Guru, sekolah itu apa sebenarnya? Aku murid kelas 5 SD. Datang pagi setiap hari. Berbaris rapi dan cium tangan hormat sebelum masuk kelas. Pelajaran pertama matematika. Mudah sekali. Nilaiku selalu di atas sembilan. Pelajaran kedua Bahasa Indonesia. Ada peribahasa dan latihan membuat paragraf. Sesekali menjadi karangan. Karanganku tidak selalu baik. Setidaknya mendapat nilai tujuh. Pelajaran ketiga IPA. Aku suka melihat pelangi, dan aku mengerti bagaimana proses terjadinya. Ah nilaiku tak pernah kurang dari sembilan. Hari-hari di sekolah, bermain dengan kawan-kawan di kelas secara sembunyi atau di lapangan saat jam istirahat. Atau saat menunggu jemputan pulang. Tapi apakah sekolah itu?

Kamis, 30 Juni 2011

Selusin Kura-kura Paling Unik Sejagad

1. Black-Knobbed Map Turtle

Tampak unik. Ini kura-kura yang disebut Black-Knobbed Map Turtle adalah salah satu spesies penyu yang asli Amerika Serikat. Spesies ini menghabiskan sebagian besar hari berjemur di pohon-pohon tumbang dan cepat melompat ke dalam air ketika ada yang mendekat. Mereka mencari perlindungan di dasar sungai dan di antara cabang-cabang pohon-pohon tumbang.

Gerombolan Kura-kura Seberangi Lapangan Pacu, Penerbangan Tertunda

NEW YORK - Mengapa kura-kura menyeberangi landasan pacu dan menghambat penerbangan di Bandar Udara Internasional John F Kennedy?

Perkosa Putri Kandung, Pria Arab Saudi Diamuk Tiga Putranya

JAZAN, ARAB SAUDI - Inilah salah satu risiko pagar makan tanaman. Seorang lelaki berusia 50-an dilarikan ke rumah Sakit, Rabu (29/6) kemarin, dalam kondisi kritis setelah tiga anak lelakinya menyerangnya dengan brutal di Abu Aresh, propinsi Jazan, Arab Saudi.

Rabu, 29 Juni 2011

Dasar Pemikiran dan Lahirnya HMI

Latar Belakang Pemikiran HMI

Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diprakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam), kini UII (Universitas Islam Indonesia) yang masih duduk di tingkat I yang ketika itu genap berusia 25 tahun. Tentang sosok Lafran Pane, dapat diceritakan secara garis besarnya antara lain bahwa Pemuda Lafran Pane lahir di Sipirok-Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Beliau adalah anak seorang Sutan Pangurabaan Pane – tokoh pergerakan nasional “serba komplit” dari Sipirok, Tapanuli Selatan -. Lafran Pane adalah sosok yang tidak mengenal lelah dalam proses pencarian jati dirinya, dan secara kritis mencari kebenaran sejati. Lafran Pane kecil, remaja dan menjelang dewasa yang nakal, pemberontak, dan “bukan anak sekolah yang rajin” adalah identitas fundamental Lafran sebagai ciri paling menonjol dari Independensinya. Sebagai figur pencari sejati, independensi Lafran terasah, terbentuk, dan sekaligus teruji, di lembaga-lembaga pendidikan yang tidak Ia lalui dengan “Normal” dan “lurus” itu (-Walau Pemuda Lafran Pane yang tumbuh dalam lingkungan nasionalis-Muslim terpelajar pernah juga menganyam pendidikan di Pesantren Ibtidaiyah, Wusta dan sekolah Muhammadiyah-) ; pada hidup berpetualang di sepanjang jalanan kota Medan, terutama di kawasan Jalan Kesawan; pada kehidupan dengan tidur tidak menentu; pada kaki-kaki lima dan emper pertokoan; juga pada kehidupan yang ia jalani dengan menjual karcis bioskop, menjual es lilin, dll.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...