Minggu, 10 Juli 2011

Unduh Jurnal Studi Al-Quran Vol. 1 No. 2, 2006

"Ayat-ayat al-Qur’ân bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya, dan tidak mustahil jika kita menyilakan orang lain memandangnya, maka ia akan melihat banyak dibanding apa yang kita lihat”. Demikian kalimat indah yang diungkapkan Abdullah Darraz dalam bukunya an-Naba’ al-‘Azhîm yang di kutip Quraish Shihab dalam tafsirnya al-Misbâh. Ungkapan tersebut berkorelasi langsung dengan realitas sejarah umat manusia sejak al-Qur’ân diturunkan hingga zaman modern ini. Ketika al-Qur’ân diturunkan, respon masyarakat terbagi menjadi dua bagian. Ada yang menerima kebenarannya dan sebagian yang lain mendustakannya. Pada saat yang sama, kedua golongan ini pun berkembang menjadi beberapa bentuk dan karakter yang berbeda dari waktu ke waktu. Kelompok tersebut diabadikan al-Qur’ân dalam sejumlah ayat-ayatnya.

Eksperimen Keren Nenek Jerman: Sukses 15 Tahun Jalani Hidup Tanpa Sepeserpun Uang

BERLIN - Uang bukan segalanya, dan uang tak bisa membeli kebahagiaan. Bukan teori, karena Heidemarie Schwermer sukses mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tak tanggung-tanggung, nenek 69 tahun ini telah sukses menjalani hidup tanpa uang selama 15 tahun!

Sabtu, 09 Juli 2011

Video Salju Serang Gurun Terkering di Dunia, Atacama Desert

Sebuah laporan diturunkan BBC News, pekan ini, menunjukkan Gurun Atacama, satu di antara tempat yang paling panas dan kering di dunia, mendapat badai salju setinggi 80 sentimeter. Dalam tayangan video itu, gurun yang biasanya terlihat kering dan tandus ditutupi hamparan salju warna putih.

Unduh Jurnal Studi Al-Quran Vol. 1 No. 1, 2006

Membumikan al-Qur’ân merupakan keniscayaan. Sebagai Kitab Suci terakhir, al-Qur’ân harus menerobos perkembangan zaman, melintasi batas-batas geografis, dan menembus lapisan-lapisan budaya yang pluralistik, karena memang kandungannya selalu sejalan dengan kemaslahatan manusia. “Di mana terdapat kemaslahatan, di situ ditemukan tuntunan al-Qur’ân. Sebaliknya, di mana terdapat tuntunan al-Qur’ân, di situ terdapat kemaslahatan.”

Jumat, 08 Juli 2011

Karir Menempati 10 Besar Kekhawatiran Perempuan dalam Kehidupannya

Oleh Hermawan Kartajaya (Founder & CEO, MarkPlus, Inc)
Bersama Nastiti Tri Winasis (Chief Operations, MarkPlus Insight)

“Karir” menempati 10 besar kekhawatiran perempuan dalam kehidupannya, khususnya bagi perempuan bekerja. Hal ini diungkapkan oleh sekitar 7,7 persen dari 1.301 perempuan yang disurvey oleh MarkPlus Insight pertengahan tahun 2010 yang lalu.

INSAN KESEPIAN DI BALIK FACEBOOK

”Dulu kita hidup di desa, lalu kita hidup di kota, dan sekarang kita akan hidup di internet....”

Tidak Ada Anjuran Meminta Maaf dalam Al-Quran!

Kata al-'afw terulang dalam Al-Quran sebanyak 34 kali. Kata ini pada mulanya berarti berlebihan, seperti firman-Nya:

Mereka bertanya kepadamu tentang hal yang mereka nafkahkan (kepada orang). Katakanlah, "al-'afw" (yang berlebih dari keperluan) (QS Al-Baqarah [2]: 219).

Unduh The Road to Allah: Tahap-Tahap Perjalanan Ruhani Menuju Tuhan

The Road to Allah: Tahap-Tahap Perjalanan Ruhani Menuju Tuhan
Penulis: Jalaluddin Rakhmat
Penerbit: Mizan
Ebook (djvu) by Lacarepa-BUGIS

Kamis, 07 Juli 2011

AKHLAK

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak walaupun terambil dari bahasa Arab (yang biasa berartikan tabiat, perangai kebiasaan, bahkan agama), namun kata seperti itu tidak ditemukan dalam Al-Quran. Yang ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Qalam ayat 4. Ayat tersebut dinilai sebagai konsiderans pengangkatan Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul, Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung (QS Al-Qalam [68]: 4).

HUBUNGAN HADITS DENGAN AL-QURAN

Al-hadits didefinisikan oleh pada umumnya ulama --seperti definisi Al-Sunnah-- sebagai "Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Muhammad saw., baik ucapan, perbuatan dan taqrir (ketetapan), maupun sifat fisik dan psikis, baik sebelum beliau menjadi nabi maupun sesudahnya." Ulama ushul fiqh, membatasi pengertian hadis hanya pada "ucapan-ucapan Nabi Muhammad saw. yang berkaitan dengan hukum"; sedangkan bila mencakup pula perbuatan dan taqrir beliau yang berkaitan dengan hukum, maka ketiga hal ini mereka namai Al-Sunnah. Pengertian hadis seperti yang dikemukakan oleh ulama ushul tersebut, dapat dikatakan sebagai bagian dari wahyu Allah SWT yang tidak berbeda dari segi kewajiban menaatinya dengan ketetapan-ketetapan hukum yang bersumber dari wahyu Al-Quran.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...