Rabu, 22 Juni 2011

Sang Algojo Mengaku Tak Tega Pancung Wanita (4)

RIYADH - Muhammad Saad Al-Beshi, salah satu algojo ternama di Arab Saudi, mengaku kebanyakan korban biasanya sudah pasrah ketika akan menjalani eksekusi pemancungan. Tapi, mereka tetap berharap pengampunan di detik-detik terakhir.

Tapi, percakapan terakhir antara Muhammad Saad Al-Beshi dan korban di tempat eksekusi pemancungan adalah dia memerintahkan kepada korban untuk mengucapkan syahadat.

''Hati dan pikiran mereka diambil dengan mengucapkan syahadat,'' katanya seperti dikutip Arab News. ''Ketika mereka menuju tempat eksekusi, kekuatan mereka semakin melemah. Saya kemudian membacakan perintah eksekusi lalu memberi aba-aba untuk memulai eksekusi.''

Muhammad Saad Al-Beshi memulai kariernya di penjara di Thaif. Kerjanya adalah memborgol dan menutup mata terpidana sebelum menjalani eksekusi pancung. ''Karena latar belakang tersebut, saya mengembangkan semangat saya untuk menjadi algojo,'' katanya.

Muhammad Saad Al-Beshi sebenarnya tidak tega ketika harus mengeksekusi pancung terhadap korban wanita. Namun, dia harus kuat menjalankan tugas eksekusi tersebut karena eksekusi pancung adalah tugas dari Tuhan.

Muhammad Saad Al-Beshi mengeksekusi beberapa wanita tanpa keragu-raguan. ''Meskipun, faktanya adalah saya benci melakukan kekerasan terhadap wanita. 'Tapi, ketika perintah Tuhan tersebut datang, saya harus melaksanakannya.''

Muhammad Saad Al-Beshi mengaku tidak ada perbedaan antara memancung pria atau perempuan. Perbedaannya hanya eksekusi pemancungan wanita mesti menggunakan hijab. ''Tidak ada yang boleh mendekat ketika waktu eksekusi akan dilaksanakan,'' tuturnya.

Dia biasanya mendapat pilihan senjata saat mengeksekusi wanita. ''Ini tergantung pada apa yang mereka minta untuk saya gunakan. Mereka terkadang meminta saya untuk menggunakan pedang dan terkadang senjata,'' kata Muhammad Saad Al-Beshi. ''Tapi, kebanyakan saya mengeksekusi dengan menggunakan pedang.''

Redaktur: Didi Purwadi
REPUBLIKA.CO.ID

..........TERKAIT..........

3 komentar:

  1. memang betul hukum islam memang begitu .. tp di jaman sekarang apakah itu layak di laksanakan . memenggal kepala dengan pedang sungguh tidak masuk akal .

    BalasHapus
  2. Dulu dizaman Rasulullah SAW,memang senjata yang ada hanya pedang,tetapi diera sekarang ini sudah canggih,...bisa dengan tembak,yang tidak banyak menumpahkan darah sesama....,kayaknya nih orang Arab taunya sj Qishash pake pedang,...Wahai Arab dungu baca juga surah Al-baqarah:30,kekhawatiran malaikat melihat tumpahan darah...kita cinta Alqur'an tapi bukan orang arabnya......

    BalasHapus
  3. tahukah kita yg peperangan akhir zaman nanti juga menggunakan pedang.
    apa bezanya hukum memakai pedang atau dgn senapang, mati tetap mati.
    Allah maha adil, itu baru hukum dunia tidak ada yg lebih dahsyat dari hukuman Akhirat.
    Moga kita mendapat petunjuk dari Allah dan dijauhkan dari api neraka.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...