Selasa, 28 Juni 2011

Banyak Orang Iseng ke Call Center TKI

JAKARTA - Ribuan telpon masuk lewat call center TKI dalam satu harinya, tetapi jumlah yang ribuan tersebut tidak semuanya laporan pengaduan TKI, melainkan ada yang hanya test contact atau sekadar iseng saja.

Koordinator Crisis Center BNP2TKI Kustomo Usman saat ditemui tribunnews.com di ruang crisis center menjelaskan bahwa pada hari sebelumnya, Senin (27/6/2011) 6.000 telepon masuk lewat call center. Dari jumlah tersebut hanya ada 150 telepon yang benar-benar pengaduan TKI.

"Kebanyakan kasus pengaduan dari TKI Saudi Arabia baik lewat keluarganya di Indonesia, maupun dari Arab Saudi langsung," kata Kustomo, Selasa (28/6/2011).

Jenis pengaduan yang mendominasi diterima call center TKI adalah anggota keluarga yang menjadi TKI tidak bisa dihubungi alias putus komunikasi.

"Masalah-masalah yang banyak diadukan kebanyakan tidak bisa komunikasi, gaji tidak dibayar, dan paspor yang ditahan atau sebagainya tapi itu pun hanya satu dua saja," terang Kustomo.

Kustomo pun tidak menampik bahwa banyak orang yang iseng menggunakan call center TKI tersebut. Ia pun bercerita bahwa sempat ada orang yang mengaku profesor dan belum dibayar gajinya.

"Kalau kita lihat itu tidak rasional, masa seorang profesor bisa seperti itu. Itulah telepon-telepon iseng yang kami terima," ucapnya.

Banyaknya telepon yang masuk ke call center menunjukkan besarnya animo masyarakat yang ingin tahu. Bisa dibayangkan pada Selasa (28/6/2011) belum 24 jam saja sudah ada sekitar 4,333 telepon yang masuk.

"Kita akan terus evaluasi, kita akan lihat dalam satu minggu ini apakah akan menurun atau tetap," ungkapnya.

Namun, sayang untuk hari ini belum bisa direkap pengaduannya, sehingga belum diketahui pasti berapa laporan yang benar-benar masuk. "Kalau telepon yang masuk lewat call center selalu tinggi, itu karena call center ini bukan hanya melayani aduan saja, tetapi juga menerima informasi," ungkapnya.

Call Center TKI berjalan selama 24 jam, pada pagi hari dari pukul 06.00-14.00 WIB ada 16 orang yang bekerja melayani, kemudian dari pukul 14.00-23.00 WIB dilayani 4 operator, dan dari 23.00-06.00 WIB dilayani 4 operator.

Sedangkan jumlah seluruhnya yang mengelola Pelayanan Pengaduan TKI tersebut sebanyak 30 orang. Karena kalau siang hari ada yang bertugas melayani pengaduan langsung.

"Semuanya sudah diberikan pelatihan, bagaimana melayani masyarakat yang baik. Harus tetap senyum meskipun yang datang marah-marah. Selain itu mereka pun juga semuanya dibekali dengan pengetahuan tentang undang-undang tentang tenaga kerja," jelasnya.

Penulis: Adi Suhendi | Editor: Johnson Simanjuntak | TRIBUNNEWS

..........TERKAIT..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...