Sungguh saya serius dengan makna Hari Kasih Sayang Islam versi Rasulullah Muhammad SAW. Fathu Makkah, yang diabadikan dalam Al Qur’ãn sebagai Fathan Mubina, kemenangan yang nyata, terjadi pada Bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah. Pasukan Islam dari Madinah merebut kembali kota Makkah. Diizinkan Allah memperoleh kemenangan besar. Ribuan tawanan musuh diberi amnesti massal.
Tampilkan postingan dengan label Kolom. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kolom. Tampilkan semua postingan
Rabu, 10 Agustus 2011
Senin, 08 Agustus 2011
SESAT ITU TIDAK GAMPANG
Oleh Akhmad Sahal*
Ada satu hadits bernada murung yang cukup populer di kalangan kaum Muslim: “umatku kelak akan terpecah-pecah ke dalam 71 golongan yang berbeda-beda, dan hanya satu dari mereka yang selamat.” Ramalan Nabi dalam hadits tersebut terasa murung bukan hanya karena perpecahan umat ke dalam beragam aliran digambarkan sebagai sesuatu yang tak terelakkan, melainkan juga karena sebagian besar dari mereka oleh hadits tersebut divonis sesat dan bakal masuk neraka. Hanya satu kelompok saja yang Islamnya benar dan layak masuk surga.
Ada satu hadits bernada murung yang cukup populer di kalangan kaum Muslim: “umatku kelak akan terpecah-pecah ke dalam 71 golongan yang berbeda-beda, dan hanya satu dari mereka yang selamat.” Ramalan Nabi dalam hadits tersebut terasa murung bukan hanya karena perpecahan umat ke dalam beragam aliran digambarkan sebagai sesuatu yang tak terelakkan, melainkan juga karena sebagian besar dari mereka oleh hadits tersebut divonis sesat dan bakal masuk neraka. Hanya satu kelompok saja yang Islamnya benar dan layak masuk surga.
Senin, 01 Agustus 2011
Puasa sebagai Sebuah Cara Mendekatkan Diri kepada Tuhan
Ketika Adam dan istrinya masih di surga, Allah memperingatkan kepada mereka berdua: jangan dekati pohon ini (karena jika engkau dekati) maka engkau berdua akan termasuk orang-orang yang zalim (QS 7:19). Kata "ini" pada ayat tersebut memberikan kesan kedekatan Tuhan kepada Adam dan istrinya. Akan tetapi begitu mereka berdua memakan buah "pohon terlarang", Al-Quran menceriterakan bahwa Tuhan "menyeru" keduanya dan berfirman: Bukankah Aku telah melarang kamu berdua untuk mendekati pohon itu?
Rabu, 27 Juli 2011
MAKNA RAMADHAN
Ramadhan terambil dari akar kata yang berarti “membakar” atau “mengasah”. Ia dinamai demikian karena pada bulan ini dosa-dosa manusia pupus, habis terbakar, akibat kesadaran dan amal salehnya. Atau disebut demikian karena bulan tersebut dijadikan sebagai waktu untuk mengasah dan mengasuh jiwa manusia. Bulan Ramadhan juga diibaratkan sebagai tanah subur yang siap ditaburi benih-benih kebajikan. Semua orang dipersilakan untuk menabur, kemudian pada waktunya menuai hasil sesuai dengan benih yang ditanamnya. Bagi yang lalai, tanah garapannya hanya akan ditumbuhi rerumputan yang tidak berguna.
Senin, 25 Juli 2011
MARHABAN YA RAMADHAN
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Marhaban diartikan dengan “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang)”. Ini sama dengan ahlan wa sahlan yang juga dalam kamus tersebut diartikan dengan “selamat datang”. Para ulama menggunakan kata marhaban untuk menyambut Ramadhan dan bukannya ahlan wa sahlan, karena ada perbedaan dalam artinya.
Senin, 04 Juli 2011
Mulailah Segala Aktivitas Kita dengan Mengucapkan Basmalah
Mulailah segala aktivitas kita dengan mengucapkan basmalah, yakni Bi Ism Allah Al-Rahman Al-Rahim. Dengan mengucapkan ucapan ini, kita bukan sekadar mengharapkan “berkah”, tetapi juga menghayati maknanya, sehingga dapat melahirkan sikap dan karya yang positif.
Selasa, 28 Juni 2011
KAWIN GELAP, POLIGAMI, NEGARA
Ditulis oleh: Emha Ainun Nadjib
Dalam buku: Kiai Bejo, Kiai Untung, Kiai Hoki
Banyak orang, baik yang bos atau bukan, baik pegawai negeri maupun bukan, melakukan kawin bawah tangan. Bahasa gamblangnya: kawin gelap. Bisa dalam konteks poligami sebagaimana Islam membuka peluang darurat untuk itu, maupun dalam arti gundik atau yang biasa disebut istri simpanan. Keduanya harus dilangsungkan secara gelap. Entah karena - bagi pegawai negeri - takut dipecat berdasarkan PP-10, maupun karena tak mungkin diizinkan istri di rumah.
Dalam buku: Kiai Bejo, Kiai Untung, Kiai Hoki
Banyak orang, baik yang bos atau bukan, baik pegawai negeri maupun bukan, melakukan kawin bawah tangan. Bahasa gamblangnya: kawin gelap. Bisa dalam konteks poligami sebagaimana Islam membuka peluang darurat untuk itu, maupun dalam arti gundik atau yang biasa disebut istri simpanan. Keduanya harus dilangsungkan secara gelap. Entah karena - bagi pegawai negeri - takut dipecat berdasarkan PP-10, maupun karena tak mungkin diizinkan istri di rumah.
Jumat, 24 Juni 2011
LELANG OTAK
Oleh: Fuad Rumi
Kembali ini sebuah joke olok-olok yang ditujukan untuk (negeri) kita. Konon suatu ketika ada lelang otak. Ada otak orang Amerika, otak orang Eropa, otak orang Jepang dan otak orang-orang dari negara lainnya.
Kembali ini sebuah joke olok-olok yang ditujukan untuk (negeri) kita. Konon suatu ketika ada lelang otak. Ada otak orang Amerika, otak orang Eropa, otak orang Jepang dan otak orang-orang dari negara lainnya.
Selasa, 21 Juni 2011
BENARKAH POLIGAMI SUNNAH?
Faqihuddin Abdul Kodir
UNGKAPAN "poligami itu sunnah" sering digunakan sebagai pembenaran poligami. Namun, berlindung pada pernyataan itu, sebenarnya bentuk lain dari pengalihan tanggung jawab atas tuntutan untuk berlaku adil karena pada kenyataannya, sebagaimana ditegaskan Al Quran, berlaku adil sangat sulit dilakukan (An-Nisa: 129).
UNGKAPAN "poligami itu sunnah" sering digunakan sebagai pembenaran poligami. Namun, berlindung pada pernyataan itu, sebenarnya bentuk lain dari pengalihan tanggung jawab atas tuntutan untuk berlaku adil karena pada kenyataannya, sebagaimana ditegaskan Al Quran, berlaku adil sangat sulit dilakukan (An-Nisa: 129).
Kamis, 16 Juni 2011
IHWAL KEPALSUAN
Fahd Djibran
Penulis buku Yang Galau Yang Meracau: Curhat (Tuan) Setan (2011)
Kisah Al dan Ibunya, Siami, di Surabaya memang menampar kesadaran kita.
Lalu kita dibuat sadar bahwa kejujuran telah roboh dari bangunan kesadaran kolektif masyarakat kita. Bagaimana mungkin secara bersama-sama orang-orang dibuat membenci dan mengkhianati nilai yang selama ini kita yakini bersama sebagai sesuatu yang penting sekaligus sakral, kejujuran? Ah, kita tahu kejujuran memang teramat penting sekaligus sakral untuk diperjuangkan, ditegakkan kembali. Maka Al dan Siami seolah menjadi momentum yang tepat untuk mengembalikan kejujuran yang entah hilang ke mana. Mungkin inilah yang menggerakkan kita untuk membuat sebuah gerakan sosial dalam rangka mengembalikan nilai luhur kejujuran.
Penulis buku Yang Galau Yang Meracau: Curhat (Tuan) Setan (2011)
Kisah Al dan Ibunya, Siami, di Surabaya memang menampar kesadaran kita.
Lalu kita dibuat sadar bahwa kejujuran telah roboh dari bangunan kesadaran kolektif masyarakat kita. Bagaimana mungkin secara bersama-sama orang-orang dibuat membenci dan mengkhianati nilai yang selama ini kita yakini bersama sebagai sesuatu yang penting sekaligus sakral, kejujuran? Ah, kita tahu kejujuran memang teramat penting sekaligus sakral untuk diperjuangkan, ditegakkan kembali. Maka Al dan Siami seolah menjadi momentum yang tepat untuk mengembalikan kejujuran yang entah hilang ke mana. Mungkin inilah yang menggerakkan kita untuk membuat sebuah gerakan sosial dalam rangka mengembalikan nilai luhur kejujuran.
Kamis, 05 Mei 2011
Mendaras Islam Progresif, Melampaui Islam Liberal
Oleh Airlangga Pribadi pada 04 Mei 2011 pukul 14:03
Pengajar Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga
Koordinator Serikat Dosen Progresif
Islam sebagai agama adalah sebuah risalah profetik yang tunggal, namun demikian tafsir manusia terhadap risalah yang satu ini dalam perjalanan historisnya di bumi manusia tidak pernah berbentuk tunggal. Kondisi hidup dari setiap kelompok dan kekuatan sosial ketika memaknai situasi yang ia hadapi selalu mempengaruhi bagaimana ia membangun pandangan hidup, sistem nilai dan basis legitimasi atas apa yang ia yakini. Seperti diuraikan dengan gamblang oleh intelektual Islam profetik asal Iran Ali Syari’ati (1985) ketika menulis tentang riwayat Abu Dzar al-Ghifari dalam And Once Again Abu Dzar menguraikan “Tidaklah cukup mengatakan kembali ke Islam. Kita harus uraikan secara spesifik. Islamnya Abu Dzar sebagai rakyat ataukah Marwan sang penguasa...Yang satu adalah Islam khalifah, istana, penguasa, sementara yang lain adalah Islamnya rakyat, yang tertindas dan miskin”.
Pengajar Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga
Koordinator Serikat Dosen Progresif
Islam sebagai agama adalah sebuah risalah profetik yang tunggal, namun demikian tafsir manusia terhadap risalah yang satu ini dalam perjalanan historisnya di bumi manusia tidak pernah berbentuk tunggal. Kondisi hidup dari setiap kelompok dan kekuatan sosial ketika memaknai situasi yang ia hadapi selalu mempengaruhi bagaimana ia membangun pandangan hidup, sistem nilai dan basis legitimasi atas apa yang ia yakini. Seperti diuraikan dengan gamblang oleh intelektual Islam profetik asal Iran Ali Syari’ati (1985) ketika menulis tentang riwayat Abu Dzar al-Ghifari dalam And Once Again Abu Dzar menguraikan “Tidaklah cukup mengatakan kembali ke Islam. Kita harus uraikan secara spesifik. Islamnya Abu Dzar sebagai rakyat ataukah Marwan sang penguasa...Yang satu adalah Islam khalifah, istana, penguasa, sementara yang lain adalah Islamnya rakyat, yang tertindas dan miskin”.
Rabu, 16 Maret 2011
CATATAN ATAS CATATAN
Ditulis Oleh: Yahya C Staquf
Tuhan memperingatkan, “Takutlah kalian pada bencana yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim kalian saja.” Artinya, ada bencana “sapu bersih” yang melahap semua, tak peduli orang-orang saleh. Ini ancaman “baru”, mulai berlaku sejak kerasulan Musa AS. Sebelum itu, orang-orang saleh tidak pernah tidak diselamatkan. Ancaman baru itu berkaitan dengan suatu perintah baru. Sejak “paruh kedua” periode kerasulan Musa AS, yaitu setelah Firaun ditenggelamkan dan Musa beserta para pengikutnya diseberangkan dengan aman, Tuhan mewajibkan manusia untuk bertindak ketika terjadi kezaliman. Sebelum itu, Tuhan senantiasa “turun tangan sendiri”: penentang Nabi Nuh ditenggelamkan banjir, penentang Nabi Saleh ditelan bumi, penentang Nabi Luth diuruk batu, dan seterusnya, sampai dengan karamnya Firaun.
Kamis, 03 Maret 2011
Hukuman Mati (Qishash) Menurut Al-Quran
Masyarakat Jahiliah memperlakukan para pembunuh bukan saja dengan membunuhnya, tetapi menuntut keadilan melebihi keadilan itu sendiri. Sehingga, si pembunuh bukan saja dibunuh, melainkan suku-suku kuat boleh jadi membunuh orang lain sebagai hukuman atas pembunuhan seseorang. Atau, paling tidak, membunuh seorang lelaki merdeka sebagai imbalan atas pembunuhan yang dilakukan seorang wanita atau hamba sahaya. Dalam konteks ini, turun ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan hukuman mati, antara lain firman-Nya:
Minggu, 20 Februari 2011
GUSTI ALLAH TIDAK NDESO
Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun:
"Cak Nun," kata sang penanya, "misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?"
SALEH ITU PANTAS
Oleh: Ahmad Tohari
Suatu hari dulu, Paman bertanya kepada saya dengan wajah serius. "Mengapa dari lima anakmu hanya satu yang kamu masukkan ke sekolah agama? Apakah kamu tidak ingin yang empat menjadi anak saleh?" Pertanyaan itu membuat saya agak tergagap. Apalagi mata Paman terus menatap saya seakan menuntut agar saya segera memberinya jawaban.
Suatu hari dulu, Paman bertanya kepada saya dengan wajah serius. "Mengapa dari lima anakmu hanya satu yang kamu masukkan ke sekolah agama? Apakah kamu tidak ingin yang empat menjadi anak saleh?" Pertanyaan itu membuat saya agak tergagap. Apalagi mata Paman terus menatap saya seakan menuntut agar saya segera memberinya jawaban.
Jumat, 18 Februari 2011
GAPTÉK
Andra Ramadhan Muluk
Astrologer/Writer/Speaker
Gagap (Stammer, Stutter), menandakan keadaan ketika seseorang sulit untuk berbicara. Baik untuk mengutarakan isi hati dan pikirannya atau untuk menjawab pertanyaan. Ada yang merupakan pembawaan sejak lahir, tetapi ada juga karena sifat kurang percaya diri atau berbicara dalam keadaan gugup, kaget maupun terkesima melihat sesuatu yang tidak biasa.
Astrologer/Writer/Speaker
Gagap (Stammer, Stutter), menandakan keadaan ketika seseorang sulit untuk berbicara. Baik untuk mengutarakan isi hati dan pikirannya atau untuk menjawab pertanyaan. Ada yang merupakan pembawaan sejak lahir, tetapi ada juga karena sifat kurang percaya diri atau berbicara dalam keadaan gugup, kaget maupun terkesima melihat sesuatu yang tidak biasa.
Rabu, 16 Februari 2011
Profesi Termudah: Istri Pemain Sepak Bola
Boleh saja Paris Hilton mendikte dunia hiburan dengan seribu satu polahnya, tapi perempuan penguasa dunia saat ini adalah Coleen McLoughlin. Sekarang Coleen Rooney. Itu setelah ia resmi disunting striker Manchester United, Wayne Rooney. Pesta pernikahan mereka digelar di sebuah kapal pesiar mewah dengan hak siar foto seharga 2,5 juta pound sterling.
Selasa, 15 Februari 2011
LA UBALI, GAK PATHEKEN
EMHA AINUN NADJIB
JUMAT kemarin kita omong-omong soal Yaumul Marhamah, hari kasih sayang "versi Islam" yang diambil dari peristiwa mulia dan aspirasi demokrasi-plus Muhammad SAW.
JUMAT kemarin kita omong-omong soal Yaumul Marhamah, hari kasih sayang "versi Islam" yang diambil dari peristiwa mulia dan aspirasi demokrasi-plus Muhammad SAW.
Senin, 14 Februari 2011
"ISLAMIC VALENTINE DAY"
EMHA AINUN NADJIB
JUDUL ini harus dikasih tanda petik di awal dan akhir, karena sesungguhnya itu istilah ngawur dari sudut apapun kecuali dari sisi iktikad baik tentang cinta kemanusiaan.
JUDUL ini harus dikasih tanda petik di awal dan akhir, karena sesungguhnya itu istilah ngawur dari sudut apapun kecuali dari sisi iktikad baik tentang cinta kemanusiaan.
Sabtu, 12 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)