Icha yang memiliki nama asli Rahmat Sulistyo kini berpenampilan layaknya laki-laki tulen, mengenakan celana pendek warna cokelat, dan baju tahanan warna orange. Icha menghuni salah satu sel di Polsek Jatiasih. Paras wajahnya juga mencirikan pria, potongan rambut pendek, berbadan tegap, kulitnya putih bersih. "Saya memang laki-laki," kata Icha, kepada wartawan di kantor Polisi Sektor Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin 4 April 2011.
Icha mengaku menyamar sebagai wanita dan dipersunting Umar, pria yang berprofesi sebagai pekerja bangunan, berawal dari iseng belaka. Karena didesak warga setelah sempat menginap 20 hari di rumah Umar karena sejak awal mengaku wanita, Icha meneruskan keisengannya. Dia tetap memakai pakaian wanita, dan berkerudung. "Saya tidak bisa mengelak, sekalian aja cari jati diri," katanya santai.
Kepala Kepolisian Sektor Polsek Jatiasih Ajun Komisaris Darmawan Karosekali menegaskan Icha kembali ke identitas aslinya. "Icha berpenampilan laki-laki lagi," katanya.
Darmawan mengaku belum tahu motivasi Icha menyamar sebagai wanita, dengan alasan masih dalam penyidikan. "Masih kami dalami."
Hari ini, Senin (4/4), penyidik menyita sejumlah barang bukti dari rumah tempat pasangan itu tinggal di Kelurahan Jatisari RT 001/ RW 002, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Barang bukti yang disita seperti boneka, pakaian Icha, dan satu album foto pernikahan mereka.
Menurut Darmawan, penyidik masih konsentrasi menyelesaikan proses hukum pidana pada perkara itu. Tersangka diduga melanggar Pasal 226 dan 378 KUHP, tentang penipuan dan pemalsuan data otentik dengan ancaman 7 tahun penjara. "Hukum perdatanya belum," katanya.
Icha dilaporkan suaminya Umar, pada 30 Maret lalu, setelah enam bulan menikahi Icha. Umar merasa tertipu, karena setengah tahun hidup serumah dengan sesama jenis tanpa dia sadari bahkan telah berhubungan badan secara anal.
Penyidik, kata Darmawan, masih memeriksa saksi, yakni Ketua RT 001 Jatisari Muhamad Aku, dan korban Muhamad Umar. Polisi masih mencari dua orang pria dan wanita yang berpura-pura menjadi orang tua Icha, saat menikah pada September tahun lalu. Keduanya mendapat bayaran masing-masing Rp 200 ribu dari Icha, sebagai upah menjadi wali pernikahan yang dilangsungkan di Kantor Urusan Agama, Jatiasih.
Suami Icha, Muhammad Umar mengatakan baru sadar dengan perilaku kasar istrinya yang sempat ia saksikan. Sekitar 4 kali, kata Umar, Icha mengancam dengan mengacungkan pisau saat keduanya terlibat adu mulut. "Saya baru sadar ternyata itu karakter aslinya, selama ini saya percaya saja dia wanita," katanya.
Umar memiliki cacat di mata sebelah kanan, tetapi dia mengaku masih bisa melihat dengan jelas dengan mata sebelah kanan. Namun untuk identitas istrinya, dia mengaku benar-benar tidak tahu. Setiap berhubungan badan selalu dalam keadaan gelap, dan dilakukan secara anal. "Selama kami menikah seperti suami istri saling cinta," katanya.
Polisi berencana memeriksakan kondisi kejiwaan Icha kepada psikiater. Menurut Darmawan, dia diduga menderita kelainan dengan menyukai sesama jenis.
HAMLUDDIN
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar