Selasa, 05 April 2011

Joko Widodo: Mengelola Solo dengan Kesederhanaan

Mengubah mental dilayani menjadi melayani. Itulah yang dilakukan Wali Kota Solo Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan Jokowi dalam melakukan perubahan di Solo. Bukan pekerjaan mudah. Tapi toh bukan berarti juga tidak bisa.

Perubahan mental itulah yang dilakukan oleh Jokowi dalam mengemudikan kota Solo. Pribadi yang sederhana juga membuatnya dekat dengan rakyat. Saking sederhananya, mobil yang digunakan pun bekas pejabat sebelumnya. "Saya memang tidak punya syahwat untuk mobil," katanya.

Terbukti bahwa sekarang pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk, yang dulunya berhari-hari bahkan berminggu-minggu, kini bisa selesai dalam satu jam dengan biaya Rp 5.000. Kantor kecamatan dan kantor kelurahan pun tidak lagi kumuh, tetapi sudah modern, masyarakat dan pegawai tidak dibatasi, tapi sudah seperti di bank.


Pengurusan izin sudah bisa dilakukan secara one stop services, pengurusan satu atap. Semua transparan, termasuk berapa biaya yang dikeluarkan. Proses cepat serta pasti, kapan izin itu bakal keluar. Pegawai di pelayanan perizinan pun memakai seragam khusus, bahkan yang pria memakai jas dengan warna kekuningan.

Kesederhanaan itu pula yang diterapkan dalam kerangka berpikir dan kerja nyatanya. "Saya prinsipnya hanya bekerja untuk rakyat. Simpel saja," begitu katanya. Pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakatnya menjadi lebih mudah dilakukan karena kesederhanaan itu.

Langkah besar yang telah dilakukan dan menjadi contoh bagi wilayah lain adalah bagaimana dia memindahkan ratusan pedagang kaki lima yang sudah puluhan tahun berjualan dan tinggal di Banjarsari tanpa kekerasan. Para pedagang itu sukarela pindah ke tempat baru dengan hati gembira bahkan dilakukan dengan arak-arakan.

Jokowi yang berlatar belakang pebisnis kayu untuk produk ekspor ini juga banyak bertolak belakang dengan pemimpin daerah lain. Ketika yang lain bangga memamerkan berapa hipermarket yang sudah diresmikan, Jokowi justru menyetopnya. Dia lebih suka memberdayakan pasar tradisional karena selain memberi manfaat pada masyarakat juga menjadi memberikan pemasukan besar buat Pemkot.

Menurut Jokowi, tidak mudah mengelola Solo. Apalagi tradisi kekerasan sudah cukup mengakar di kota itu, terakhir yang sangat tragis adalah kerusuhan 1998. "Kita tahu di sini segala yang ekstrem ada, ekstrem kiri ada, ekstrim kanan banyak, lengkaplah. Tapi ternyata jika kita memberi contoh yang baik masyarakat juga akan mengikuti."

Kini Solo telah banyak berubah. Meskipun jangan dibayangkan kota ini sudah menjadi kota seperti di Eropa misalnya. Pemandangan wilayah yang kumuh dan tak tertata masih bisa ditemukan, begitu pula pedagang kaki lima. Tapi jika dibandingkan dengan sebelumnya, semuanya sudah jauh lebih baik.

Lantas apa mimpi Jokowi untuk Solo pada masa datang? "Sekarang kita sedang menjadikan Solo sebagai kota kebun, dan kelak, 15 tahun mendatang Solo akan jadi kota hutan. Solo menjadi sangat hijau sekali."

Bukan cuma itu, dia juga sudah menyiapkan transportasi massal untuk kota Solo, berupa railbus dan trem. "Kita mengantisipasi untuk 15 tahun mendatang ketika Solo sudah begitu padat penduduknya. Perumahan vertikal dan transportasi massal yang memadai," kata Joko yang dengan kesederhanaannya ingin kembali menjadi tukang kayu itu setelah selesai masa jabatannya.


..........TERKAIT..........

1 komentar:

  1. Segera Daftar Di Zeusbola!
    Menangkan Hadiah Jutaan Rupiah!
    Minimal Deposit 50.000
    1 User ID Bisa Bermain Semua Game Di Zeusbola.

    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607




    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...