Senin, 08 Agustus 2011

Video: Kerusuhan di London Utara, 40 Orang Ditahan

Lebih dari 40 orang ditangkap setelah kerusuhan dan penjarahan di sekitar Tottenham, London utara.

Sebanyak 26 polisi dan tiga lainnya terluka akibat insiden kekerasan yang muncul setelah aksi protes terhadap penembakan fatal yang dilakukan polisi terhadap Mark Duggan hari Kamis (4/8).

Warga setempat datang ke bekas terjadinya kerusuhan setelah rumahnya dijarah dan sejumlah toko dibakar.

Anggota Parlemen Inggris asal Tottenham David Lammy mengatakan, "Masyarakat yang sudah terluka lalu hatinya juga dirobek-robek."

Polisi Metropolitan London mengatakan dua anggotanya masih dirawat di rumah sakit.

Toko-toko dan rumah diserbu dan ATM dijarah di Tottenham. Selain itu pencurian dari toko-toko terjadi di kawasan Wood Green.

Dinas Pemadam Kebakaran London menerima 264 telepon Sabtu malam dan Minggu dinihari. Mereka juga memadamkan 49 titik api di kawasan Tottenham.

Seorang juru bicaranya mengatakan semua api kebakaran sudah dapat dikendalikan "saat ini".

Hari Minggu, polisi mengawasi sekitar tempat kejadian kekerasan sementara sejumlah warga melihat-lihat kerusakan yang terjadi di sekitarnya.

Anggota Parlemen Lammy mengatakan, "Terdapat sejumlah tunawisma berdiri di sana sekarang".

"Ini adalah serangan terhadap Tottenham, terhadap warganya, pemilik toko, wanita, anak-anak yang sekarang berdiri kehilangan rumah."

"Saya prihatin aksi protes yang damai itu kemarin berubah menjadi seperti ini," katanya.

"Dan saya kira bentrokan kecil pada awalnya seharusnya bisa dihentikan lebih cepat," katanya.

Jendela depan toko elektronik Currys dihancurkan sedangkan pintu toko Argos juga dirusak. Kaca berserakan di dalam dan di luar toko setelah para penjarah menyerbu gudang toko.

Dari toko telepon seluler hampir semuanya dicuri.

Tindakan 'preman'

Menteri Dalam Negeri Theresa May mengecam insiden kekerasan itu.

Dia mengatakan, "Tindakan yang tidak mempedulikan keselamatan umum dan properti tidak akan diberi toleransi dan Polisi Metropolitan didukung sepenuhnya untuk memulihkan ketertiban."

Komandan Polisi Metropolitan Adrian Hanstock mengatakan, "Tingkat kekerasan meningkat melampaui perkiraan".

"Unjuk rasa damai dirampok oleh preman-preman. Kami tidak mampu mengantisipasi tingkat kekerasan," lanjutnya.

Namun seorang pria berusia 18 tahun yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan sentimen yang dikatakan dirasakan banyak orang.

"Polisi tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka harus berbicara langsung kepada masyarakat. Mereka tidak peduli," katanya.

Juru bicara Downing Street menyebut kerusuhan itu "sama sekali tidak dapat diterima".

Dia menambahkan, "Tidak ada pembenaran terjadinya agresi kepada polisi dan publik atau merusak properti."

Polisi antihuru-hara dipanggil setelah protes memburuk menjadi kekerasan sekitar pukul 20.20 malam hari Sabtu (6/8).

Perusuh melemparkan bom molotov ke arah polisi dan sejumlah bangunan. Bus bertingkat dua juga dibakar di persimpangan High Road dan Brook Street. Supermarket Aldi dan toko karpet kemudian dibakar.

Massa penjarah memukuli jendela toko ritel dekat stasiun kereta bawah tanah Tottenham Hale dan mengambil barang-barang dari berbagai toko Sabtu malam.

Toko-toko seperti Vision Express, the Body Shop, Boots dan JD Sports ikut dijarah di Wood Green High Street.

Penduduk setempat mengatakan kepada BBC penjarahan berlanjut sampai Minggu pagi.



..........TERKAIT..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...