Kamis, 10 Maret 2011

Asmara Salah Prosedur

YANG bisa salah prosedur ternyata bukan saja administrasi. Mengurus asmara di bawah tanah, bisa juga terjadi. Dan inilah nasib Trimo, 40, dari Temanggung. Membangunkan bini tetangga, eh yang bangun malah anaknya. Jadilah dia bulan-bulanan suami Marsih, 40, dan dipentungi hingga wassalam!

Lelaki subita alias suka bini tetangga, ternyata ada di mana-mana. Bini sendiri sudah cakep, masih mendambakan wanita lain yang katanya lebih gersang (seger dan merangsang). Padahal sesungguhnya, bila deklarasi itu sudah meningkat jadi koalisi dan kemudian eksekusi, rasanya sama saja. Maka kata para praktisi selingkuh, asmara bawah tanah tak lebih adalah perjalanan “suasana baru”. Nyenggol bini tak ada setromnya, nyenggol bini orang setromnya bisa 240 volt. Itu saja.

Nah, Trimo adalah bagian dari lelaki yang suka “greng” dan “serrr” yang lain itu. Melihat Marsih bini tetangga yang putih dan semog (seksi) pendulumnya langsung kontak, sementara ukuran celananya jadi berubah. Jika sekedar ukuran celana berubah, itu masih belum jadi masalah. Tapi ketika Trimo kemudian berusaha mengembangkan gairahnya itu menjadi karya nyata, dampaknya bisa ke mana-mana.

Marsih memang tetangga dekat Trimo. Orangnya cantik, ramah dan pandai bergaul. Nah, dari situlah Trimo kemudian berkeinginan pula….. menggauli. Apa lagi ditilik dari sikap dan gerak-geriknya, sepertinya dia memberi lampu ijo. Buktinya, kalau lengannya dipegang dalam suasana aman terkendali, dia hanya menyingkirkan tangan Trimo itu dengan lembut, tidak langsung dikipatke (baca: dilempar). Lalu kata Marsih: nanti kalau ada yang lihat kan malu!

Dari sikap tersebut Trimo berkesimpulan bahwa Marsih bini Ngadenan, 45, menanggapi aspirasi urusan bawahnya. Buktinya, ketika dinding kamarnya diketuk malam-malam, dia segera merespon keluar dan kemudian glenikan (bicara rahasia) di dalam gelap. Ketika selanjutnya diajak ke sebuah rumah kosong, Marsih juga tak menolak. Maka di tempat itulah kemudian terjadi persetubuhan yang bukan suami istri. Dimakan kamitetep (semacam kepinding) gak masalah, yang penting menuntaskan gairah.

Sejak itu ada prosedur tetap yang disepakati Marsih – Trimo. Bila nafsunya memuncak, lelaki tetangga itu cukup menyemprotkan air lewat lubang dinding ke kamar Marsih. Sejurus kemudian bini Ngadenan ini keluar dan melayani kebutuhan biologis Trimo di rumah kosong. Ini berlangsung berkali-kali secara aman dan terkendali. Ngadenan tidak pernah tahu, begitu pula para tetangga. Agaknya Marsih – Trimo memang sangat piawai mengemas aksi mesumnya.

Tapi yang namanya barang batil, tak selamanya berlangsung aman. Beberapa hari lalu, saat Trimo menyemprotkan air dari mulutnya ke dinding kamar gendakannya, eh yang kena semprot justru putri Marsih yang baru usia 14 tahun. Karuan saja dia kaget dan ketakutan. Mendengar putrinya teriak-teriak, Ngadenan segera keluar dan mendapatkan lelaki yang ternyata tetangga sendiri. Tangkai kapak sudah siap di tangan.

Apesnya Trimo, tahu kondisi dalam bahaya bukannya lari, tapi malah ngumpet ke kamar Marsih. Meski dikunci dari dalam, Ngadenan berhasil mendobraknya. Adegan selanjutnya sungguh tragis. Trimo tak berdaya dipentungi kepala dan cengel-nya hingga mandi darah. Gegerlah warga Desa Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung (Jateng). Trimo masih sempat dibawa ke PKU Muhammadiyah, tapi tak tertolong. Dan Ngadenan pun menyerahkan diri ke polisi.

Gara-gara salah prosedur, kepala jadi hancur! (SM/Gunarso TS)

..........TERKAIT..........

1 komentar:

  1. Mini Turnamen Poker Imlek

    Total Hadiah 10 Juta

    Deposit Murah Minimal 50,000 loh gengs.

    Hanya di zeusbola.

    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...