Tindakan yang dilakukan oleh orangtuanya ini disebabkan semenjak kecil Deden sering kabur dan sering dicemooh oleh warga atau tetangga sekitar. "Karena malu, saya terpaksa mengurung anak saya semenjak anak saya berusia lima tahun," kata Edi, ayah Deden.
Pada umur empat tahun, anaknya tersebut tidak mengalami gangguan kejiwaan seperti ini, namun pernah mengalami sakit panas dan setelah sembuh dari sakitnya itu sekitar umur lima tahun anaknya mulai menunjukkan gejala sakit jiwa seperti kabur dari rumah dan pendiam.
"Karena tidak kuat dengan kelakuan Deden, saya memutuskan untuk mengurungnya di bekas kandang kambing untuk menghindari cemoohan warga dan antisipasi agar Deden tidak kabur lagi," jelasnya. Sementara itu, Ketua RT setempat, Sukria, menyayangkan dengan perlakuan keluarga Deden yang mengurung pemuda ini.
Selain itu, dirinya pun menyesalkan tidak ada bantuan dari pihak kantor desa maupun pemerintah dengan kondisi warganya yang seperti ini. "Kami sudah melaporkan kepada pihak desa dan kecamatan, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Selain itu, keluarga ini pun hanya mendapatkan satu kali bantuan beras dari desa itu pun pada lebaran tahun lalu," ungkapnya.
Ia menambahkan, keluarga ini merupakan golongan warga yang tidak mampu dan berasal dari latar belakang yang tidak mengenal pendidikan. Pihaknya juga sangat menyayangkan sebagian masyarakatnya sering mencemooh pemuda ini. "Seharusnya Deden tidak diperlakukan seperti ini," tambahnya.
Di tempat yang sama, Juju ibu Deden menuturkan, pihaknya meminta kepada siapapun untuk membantu pengobatan jiwa Deden. "Saya sangat berharap Deden bisa sembuh dan bisa membahagiakan orang tua," katanya.
Red: Stevy Maradona
Sumber: Antara
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar