Kamis, 17 Februari 2011

Bandara Filipina Diserbu Burung yang Tergusur

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA-- Pesawat di bandar udara utama Filipina menghadapi bahaya dari banyak burung, yang datang ke sana akibat kehilangan rawa, yang beralih fungsi menjadi bangunan, kata pejabat berwenang pada Senin.

Perusahaan penerbangan mengeluh kepada Otoritas Bandar Udara Internasional Manila mengenai masalah makin parah mengenai burung, yang terbang ke arah pesawat, kata kepala bagian keamanan operasi landasan Alex Cariaga.

Ia mengatakan Dewan Operator Maskapai Penerbangan, kelompok yang mewakili semua perusahaan, yang melayani penerbangan melalui bandar udara Manila, mengatakan sudah ada 23 kejadian akibat burung terhisap masuk mesin pesawat pada tahun lalu.

Jumlah kejadian dinamakan "serangan burung" dan dapat menyebabkan pesawat jatuh itu meningkat dari hanya sembilan pada 2009, kata Cariaga. Namun, belum ada kejadian berarti akibat serangan burung tersebut.

Cariaga mengatakan masalah tampak memburuk setelah pengembang mendapatkan kembali beberapa danau kecil dekat landasan bandar udara pada tahun lalu untuk membangun gudang. "Kami pikir hal itu merupakan tindakan baik, karena kami berharap burung tersebut pindah ke tempat lain," katanya.

Namun, burung itu -yang kebanyakan bangau- malah pindah ke daerah berumput di samping landasan untuk memburu katak, belalang, kadal dan mangsa lain. Cariaga mengatakan pilot kerap menghubungi menara pengawas untuk meminta bantuan saat mereka melihat kawanan burung berkeliaran di landasan.

Ia mengatakan regu keselamatan landasan, yang terdiri atas 15 orang, kemudian mendatangi landasan dengan perlengkapan pembuat keributan untuk menakuti burung itu. Filipina adalah tempat perhentian utama dalam jalur terbang burung Asia Timur-Australia dengan banyak burung terbang dari bumi utara dan selatan untuk menghindari cuaca dingin.

Selain masalah burung bermigrasi, Cariaga mengatakan timnya juga harus menghadapi burung merpati domestik, yang dipelihara warga di sekitar bandar udara. "Merpati itu akan berkurang dalam jumlah besar. Kami meminta pemerintah setempat melarang penduduk menambah jumlah burung, namun jujur, tidak ada aturan melarang tindakan tersebut," katanya.

Red: Stevy Maradona
Sumber: Antara

..........TERKAIT..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...