Rabu, 29 Desember 2010

"Jenderal Pemikir" Terbukti Gagal, Rakyat Malah Semakin Fakir!

Presiden SBY yang dijuluki AS sebagai thinking general (jenderal pemikir) ternyata terus gagal mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Lebih baik SBY berhenti atau mundur saja ketimbang bangsa ini kehilangan harapan akan masa depan.

Selama enam tahun ini, SBY tidak memberikan harapan lebih baik bagi masa depan bangsa kita, malah jual obral BUMN, membiarkan korupsi besar meluas, skandal Century dan Gayus tak dituntaskan, masalah HAM dan kemiskinan terabaikan, sementara isu Yogyakarta terus meluber dan rakyat diombang-ambingkan nasibnya.

''SBY terbukti gagal, pemerintahannya gagal menegakkan hukum, mengatasi kemiskinan, namun malah menambah utang 400 trilyun, sedangkan industri hancur, infrastruktur hancur, dan sistem jaminan sosial tidak dilaksanakan. SBY sudah gagal, saya minta setahun atau dua tahun ini dia berhenti atau mundur daripada membuat rakyat kita makin sengsara. Angka bunuh diri meningkat tajam, impor beras, jagung dan kebutuhan pokok lainnya meninggi. Semuanya buah kegagalan SBY yang menganut liberalisme ekonomi,'' kata Stefanus Gusma Ketua Umum PMKRI dan Chozin Amirullah MA Ketua Umum PB HMI.

WikiLeaks membeberkan dokumen laporan untuk Kongres AS mengenai SBY dalam Pemilu 2004. SBY dijuluki sebagai “Jenderal Pemikir”.

Sebutan SBY “Jenderal Pemikir” itu termaktub dalam sebuah laporan Congressional Research Service (CRS) bertajuk Report RS21287 yang disusun oleh Bruce Vaughn, pejabat Foreign Affairs, Defense and Trade Division. Laporan sejatinya sangat singkat, mengenai hasil pemilu yang dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Laporan itu judul lengkapnya adalah 'Analyst in Southeast and South Asian Affairs’. Di laporan itulah SBY dituliskan sebagai the thinking general. Tapi mikir apa dia? Buktinya rakyat malah sengsara, bahkan Warteg pun mau dipajakin! ''Ini keterlaluan. SBY bukan pemikir yang mumpuni, hanya suka mikir-mikir, pikir-pikir, tapi takut bertindak, buktinya dia gagal mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial. AS berlebihan menilai SBY yang jelas gagal, lemah dan peragu serta doyan andalkan pencitraan,'' kata Gusma.

SBY pernah berdialog dengan Thukul Arwana, sesama pemikir kali, sambil bergurau secara terukur, decisive, transparan dan akuntabel, mungkin keduanya gembira. Atau bersenda hingga lupa kesengsaraan rakyat yang sudah kehilangan harapan atas SBY dan demokrasi liberal yang sekadar prosedural dan kriminal, yang hanya membuat orang kaya makin kaya, orang miskin makin miskin.



..........TERKAIT..........

1 komentar:

  1. Klo SBY mmg suka mikir itu berarti lagi cari inspirasi buat ngarang lagu melow...masalah kemiskinan rakyat ntar2 aje...

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...