Warga Australia yang kemarin memasuki hari ketiga “tahanan rumah” di kediaman temannya, menegaskan, lamannya akan terus mempublikasikan lebih banyak kawat rahasia diplomatik Amerika Serikat (AS). Assange hingga kemarin terus berjuang menentang ekstradisinya ke Swedia. Dia juga mengecam Bank of America, bank terbesar di Paman Sam, karena menjadi lembaga terbaru yang memutus transaksi keuangan WikiLeaks, setelah MasterCard, PayPal, visa Europe, dan lainnya. Bank of America menyatakan, keputusannya berdasar alasan yang meyakini WikiLeaks mungkin melakukan sejumlah aktivitas yang salah satunya, tidak sesuai dengan kebijakan internal untuk proses pembayaran.
“Ini tipe baru bisnis McCarthyism di AS untuk menghentikan dana organisasi yang diperlukan untuk bertahan hidup, untuk mencegah saya menggunakan dana yang diperlukan pengacara saya untuk melindungi saya melawan ekstradisi ke AS atau Swedia,” ujar Assange kemarin. Terminologi McCarthyism itu diungkapkan Assange untuk menggambarkan kebijakan antikomunis mantan Senator AS Joseph McCarthy pada era 1940-an hingga 1950-an. Assange menyatakan sikapnya itu di Ellingham Hall, rumah besar di timur England yang merupakan milik temannya, wartawan Vaughan Smith. Sesuai ketentuan pembebasan bersyarat yang diberikan Pengadilan Tinggi London, Assange harus tinggal di rumah salah seorang temannya dan tidak boleh meninggalkan kota. Dia juga harus melapor setiap hari ke sebuah kantor polisi terdekat dan mengenakan penanda elektronik.
Beberapa harian Inggris mempublikasikan rincian baru tuduhan pelecehan seksual terhadap dua wanita Swedia. Assange tetap menolak tuduhan tersebut. Harian The Guardian yang bekerjasama dengan WikiLeaks untuk mempublikasikan berbagai dokumen AS, dan the Mail, melaporkan bahwa dua wanita yang diajak berhubungan seksual di Swedia, datang ke polisi setelah Assange menolak melakukan tes HIV. Assange mengecam cara Pemerintah Swedia menangani kasusnya. Dia menuduh otoritas Swedia kurang memperhatikan detail kasusnya. Tidak hanya itu, Assange dan pengacaranya tidak mendapat akses untuk memberikan penjelasan lebih rinci. Mantan hacker komputer itu juga menegaskan, ada ancaman terhadap nyawanya dan para staf WikiLeaks. Namun, Assange tetap berjanji melanjutkan mempublikasikan kawat-kawat diplomatik AS.
“Kami sebuah organisasi kuat. Selama saya dalam kurungan, kami terus mempublikasikan setiap hari dan ini tidak berubah,” katanya, yang dalam wawancara dengan majalah Forbes menyatakan, kebocoran dahsyat akan menargetkan satu bank besar di AS pada awal tahun. Sementara itu, dua wanita Swedia yang menuduh Assange memperkosa, melakukan kekerasan dan pelecehan seksual, merupakan seorang aktivis feminis berusia 31 tahun dan seorang pengagum berusia 27 tahun. Laporan tersebut berdasarkan dari sejumlah sumber. Kantor berita AFP tidak mengungkap identitas penuh keduanya karena dirahasiakan jaksa Swedia. Keduanya, dengan inisial Nona A dan Nona W, disebut dalam pemeriksaan pengadilan Inggris di Stockholm.
Dalam acara pada 14 Agustus silam, Assange berceramah dalam sebuah seminar yang digelar Partai Sosial Demokrat di Stockholm, dengan tema “The First Casualty of War is Truth”. Nona A, 31, saat itu bekerja untuk organisasi tersebut dan bertindak sebagai penghubung tidak resmi antara Assange dan wartawan. “Nona A mengizinkan Assange tinggal bersama di apartemennya saat kedatangan pendiri WikiLeaks di Stockholm pada 11 Agustus,” ungkap transkrip pengakuan Nona A pada polisi yang diperoleh AFP. Menurut beberapa tabloid Swedia, Nona A dan Assange melakukan hubungan seks beberapa kali di apartemennya di Stockholm.
Perwakilan jaksa penuntut Swedia mengatakan pada pengadilan Inggris bahwa “kekerasan ilegal” terjadi pada 14 Agustus saat Assange memaksa Nona A dalam hubungan seksual. Selain itu, Assange dituduh melakukan penganiayaan seksual karena melakukan hubungan seks dengan Nona A tanpa kondom, meski Nona A meminta agar salah satu menggunakannya. “Assange juga melakukan penganiayaan pada Nona A pada malam yang sama yang melanggar integritas seksualnya,” tuntutan jaksa Swedia yang dibacakan di Pengadilan Inggris.
Assange tinggal di apartemen Nona A hingga 20 Agustus. Bahkan, Assange menemaninya dalam sebuah pesta pada 15 Agustus. Dalam blog Nona A yang masih aktif, perempuan itu menggambarkan dirinya seorang peneliti politik, komunikator, entrepreneur, dan penulis freelance dengan pengetahuan khusus di bidang politik, kesetaraan, feminisme, dan Amerika Latin. (AFP/Rtr/syarifudin)
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar