Hal itu terungkap dalam salah dokumen pemerintah AS yang dibocorkan WikiLeaks. Poster itu, tulis pejabat yang putus asa, membuktikan lebih populer daripada poster pencarian Bin Laden yang dibagikan gratis oleh pemerintah AS. Poster itu menunjukkan humas Bin Laden lebih piawai, sehingga "dapat meningkatkan citra sebagai semacam pahlawan rakyat."
Taliban, masih menurut catatan itu, mempunyai performa public relation yang lebih baik ketimbang AS. "Kita menghadapi musuh yang tangguh dan unggul dalam hal propaganda pro-Osama."
Strategi yang mereka terapkan kemudian adalah dengan mempertimbangkan cara propaganda baru anti-Bin Laden melalui stasiun radio Voice of America, wawancara dengan para korban Bin Laden, menyebar artikel seolah-olah reportase pada media lokal, dan membuat website anti-Bin Laden.
Mereka juga mengakui sempat salah duga tentang penggunaan internet di kalangan Islam garis keras. "Meskipun yang tampaknya berlawanan - bahwa massa tidak menggunakan internet - ternyata hampir semua kelompok Islam dan Islam garis keras benar-benar memiliki akses internet dan menggunakannya secara ekstensif."
Sumber: The Telegraph
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar