Generasi muda Muslim Belanda semakin banyak yang berpendidikan lebih tinggi dan berpikiran lebih terbuka dibandingkan dengan calon pasangan mereka. Para calon potensial ini dikatakan tidak menginginkan istri 'modern'.
Selain itu, perjodohan semakin ketinggalan zaman. Nermin Altintas, perempuan Belanda keturunan Turki yang menjabat sebagai direktur Yayasan Yasmin mengatakan, jumlah perempuan yang memilih memlajang meningkat dan jumlah perceraian atau mereka yang kecewa pada suami juga semakin tinggi.
Naoual Loiazizi dari Asosiasi Perempuan Maroko Belanda setuju. Banyak pria yang menjanjikan macam-macam sebelum menikah, seperti misalnya mengizinkan perempuan mengambil SIM dan bekerja, tapi begitu menikah, mereka berubah pikiran.
Menurut Loiazizi, menikah itu bukan masalah, tapi banyak gadis kesulitan mencari pria yang punya pandangan hidup yang sama. Ini yang membuat banyak perempuan Belanda keturunan Maroko tetap singel. Namun ada juga sejumlah perempuan yang menurunkan standar mereka setelah berusia 30 tahun, karena ingin berkeluarga.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: RNW/AFP
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar