Menurut Pastor Jerome Pinto, gereja itu pertama kali selesai dibangun pada 24 Oktober 1886, oleh para misionaris St. Francis de Sales, Prancis, yang datang ke Nagpur dari Vishakhapatnam. Dinding kunonya terbuat dari batu bata dan batu kapur tanpa batang besi.
Selain merenovasi gereja, Khan juga pernah merenovasi sebuah kuil di dekat taman Telangkhedi, juga kuil Ramdeobaba di Gittikhadan. Jumlah Muslim India sekitar 140 juta orang atau sekitar 13% dari 1,1 Milyar total penduduk India yang mayoritas penganut Hindu. Bekerja dengan orang yang beda agama tidak pernah menjadi kendala bagi Khan. "Kami tidak ada masalah dalam mengerjakan tempat-tempat ibadah berbagai agama," katanya kepada Times of India.
Menurutnya, pekerja Muslim merasakan sebagai sebuah kehormatan besar untuk merenovasi tempat ibadah, apakah masjid, gereja, atau kuil. Baru-baru ini ia menjalin kerjasama dengan Rajesh Cross, seorang Kristen, yang menawarkan kontrak untuk membangun gereja.
Dalam sebuah gerakan bagi orang Kristen, pekerja Muslim bersedia untuk mengurangi gajinya demi gereja. "Ini adalah pekerjaan besar dan karena itu gereja, Khan juga mengurangi tarifnya," kata Daryl Nazaret, ketua Komite Renovasi Gereja.
Sikap pekerja Muslim itu mengundang pujian karena membantu konsolidasi hubungan baik antara pemeluk agama minoritas dan mayoritas di India. "Ada orang Hindu dan Budha dalam tim pekerja Muslim," kata Nazaret.
Red: Djibril Muhammad
Sumber: IRIB/Onislam/ddhongkong.org
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar