Ayundrawan Mohune, ketua Huyula Suport, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada penanggulangan dan mitra penderita HIV/AIDS, mengungkapkan hal ini di Gorontalo, Jumat.
Dia menjelaskan, penularan bisa terjadi dari darah penderita HIV/AIDS yang terdapat dalam pisau cukur itu, yang kemudian dalam rentang waktu dekat digunakan pada orang lain.
"Jika pisau cukur yang membawa darah penderita itu, kembali melukai kulit kepala orang lain, maka di situlah rentan terjadi penularan," jelasnya.
Jika demikian, lanjutnya, maka peristiwa "kecelakaan kecil" berupa luka tanpa sengaja akibat tersayat pisau cukur itu, dapat membawa dampak yang besar bagi seseorang.
"Kita sendiri, bahkan bisa jadi tidak pernah tahu, bahwa sedang/telah mengidap HIV/AIDS, lalu menularkannya kepada orang lain, dengan cara yang sebenarnya sepele," Kata dia.
Untuk menanggulangi hal tersebut, dirinya menyarankan, jika hendak memangkas rambut, hendaknya membawa atau menyediakan sendiri peralatan pisau cukur.
Penularan dengan cara kontak darah, yang terjadi melalui luka terbuka, menurutnya, selama ini belum banyak diketahui oleh masyarakat awam.
Red: Stevy Maradona
Sumber: Antara
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar