Jumat, 24 Desember 2010

Habiskan Pekan Natal dengan Perbarui Iman

TORONTO--Tumbuh besar di Kanada dengan tetap menjalankan ajaran Islam merupakan tantangan bagi Urz Heer. "Sangat susah untuk menyatakan siapa diri kami sebagai Muslim. Selalu perjuangkan antara menjadi warga negara Kanada dan pemeluk Islam," ujar wanita itu seraya menyebut beberapa tantangan, mulai dunia terpisah di sekolah dengan teman-teman, waktu shalat hingga pola hidup dengan keluarga.

Alasan itu pula yang membuat Heer berencana membawa kemenakannya berusia 11 tahun ke Metro Toronto Convention Centre pada Hari Natal. Ia ingin mengunjungi konferensi tahunan yang menghadirkan Muslim dari berbagai dunia untuk mendiskusikan agama mereka.

Dari Jumat (24/12) hingga Minggu (26/12) nanti, sekitar 17 ribu Muslim Kanada akan berkumpul di konvensi Membangkitkan Spirit Islami ke-9. Pertemuan ini merupakan acara rutin tahunan bertujuan mengajak Muslim memperbarui iman sebelum mengawali tahun baru lewat berbagi makanan, kelompok pengajian dan mendengar ceramah dari pembicara-pembicara ternama.

Konferensi ini, yang dimulai setelah serangan teroris 11 September, juga menawarkan diskusi kepada pemuda Muslim tentang Islam dan bagaimana menerapkan ajaran di konteks Amerika Utara, demikian menurut keterangan jurubicara acara, Ayman Faris.

"Sebagai Muslim di Barat, kita memiliki tanggung jawab untuk saling berkomunikasi dan mendiskusikan iman kita, namun tragedi 9/11 kian menggarisbawahi tanggung jawab untuk menunjukkan Islam sesungguhnya dan seperti apa agama ini serta apa landasan sebenarnya," papar Faris.

"Kita warga negara Kanada, bukan sekadar Muslim. Kami tidak melihat ada perbedaan antara menjadi orang Barat dan menjadi Muslim. Kami merasakan sebagai satu kesatuan," ujarnya.

Acara ini, menurut Fariz bekerja untuk mengalihkan ancaman ekstrimisme dan radikalisme mengingat banyak generasi muda saat ini sangat gandrung internet. "Dan di sana bisa jadi tempat sangat berbahaya untuk mencari informasi tentang iman," ujarnya.

Acara itu pun, kata Faris, kian mendapat tempat di hati. Semula, pengunjung yang hadir berkisar 6 ribu orang, kini telah berkembang hingga 17 ribu orang.

Tema utama yang selalu diusung ialah mengintegrasikan keyakinan Islam ke kehidupan sehari-hari di Amerika Utara. Komunitas Muslim kerap menghadapi tantangan ketika mengawinkan antara agama dan tanggung jawab, seperti shalat lima kali sehari selama jadwal ketat. "Dari sini kami belajar bahkan ketika kehidupan begitu rumit, Islam memiliki jawaban atas hidup kita," kata Heer.

Sementara tema tahun ini adalah "Membangkitkan 10 Perintah di Dunia Modern" dengan mengaitkan landasan yang sama antara Yahudi dan Islam. Pembicara akan fokus pada bahasan bagaimana mengenalkan kembali aturan itu agar menjadi bagian keputusan moral pemuda Muslim.

Tariq Ramadan, profesor dari Oxford University dan Ingrid Mattson, seorang warga Kanada yang beralih memeluk Islam dari Kitchener, Ontario, adalah beberapa pembicara yang akan tampil dalam konferensi penghujung tahun ini.

Selain ceramah, sebagian besar pengunjung juga menggunakan acara ini sebagai kesempatan untuk berkumpul kembali bersama teman dan anggota keluarga. Beberapa peserta datang dari Amerika Serikat dan bahkan dari Eropa dan Australia.

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber: Vancouver Sun

..........TERKAIT..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...