Ditemui SINDO di rumahnya di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Pacitan, kemarin, Indartarto menceritakan perjalanan hidupnya. Semasa kecil, hidup Indartarto serba kekurangan. Orang tuanya, Sudarmanto dan Kasiyati, bukan orang yang berkecukupan. Saat itu, ayahnya bekerja sebagai pamong Praja di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan dan selalu tidak memiliki uang yang cukup untuk hidup enak.
Bahkan, setiap hari Indartarto terpaksa harus makan tiwul karena keluarganya tidak sanggup membeli beras. ”Hidup saya semasa kecil memang serba sulit,” ungkap Indartarto. Meski kondisi ekonomi serba terbatas, tidak membuat Indartarto kecil putus asa. Dia terus tekun belajar ketika duduk di bangku SD Negeri Tulakan Pacitan. Dia lalu melanjutkan ke SMP Lorok Pacitan dan SMA Negeri Pacitan.
Ketika duduk di bangku SMA, Indartarto memilih belajar sambil bekerja untuk membantu ekonomi orang tuanya. Ketika itu, Indartarto remaja menjadi kenek mobil pikap yang mengangkut sayuran dan barang dagangan. Setiap hari, usai pulang sekolah, dia tidak bermain seperti teman-teman sekolah lainnya, melainkan langsung mengganti baju dan bekerja menjadi kenek.
Keinginan untuk menjadi seorang sopir terus ada dalam benak Indartarto. Setelah lulus dari bangku SMA, dia mengurus pembuatan SIM di Polres Pacitan. Lalu, berkat bantuan ayahnya yang menjadi abdi di lingkungan Pemkab Pacitan, Indartarto bisa menjadi sopir pribadi Bupati Pacitan Kusnan pada 1975. Saat itu, status Indartarto di Pemkab Pacitan sebagai tenaga honorer.
Namun, berkat pengabdiannya, pada 1976 dia disekolahkan ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang. Dia lulus dari APDN 1978. Setelah lulus dari sekolah calon pegawai itu, pada tahun yang sama dia diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Pacitan. Karir pertamanya yang terlihat menanjak adalah sebagai Camat Pringkuku pada 1984.
Saat itu, usianya baru 34 tahun dan tercatat sebagai camat termuda di Pemkab Pacitan. Terakhir, Indartarto menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Pacitan dan pensiun pada 2010. Kehidupan masa kecil yang serba sulit itu membuat Indartarto terbiasa hidup sederhana dan bersahaja. Meski terakhir menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Pacitan, kehidupan ekonomi keluarga Indartarto terlihat sederhana.
Pria kelahiran Ponorogo, 27 September 1954 ini semula juga tidak ada keinginan untuk mencalonkan diri menjadi Bupati Pacitan periode 2011–2016. Hatinya mulai tergerak ketika sebagian masyarakat Pacitan memintanya untuk mencalonkan diri.” Awalnya, saya tidak pernah berpikir mencalonkan diri sebagai Bupati Pacitan,” ungkap suami Lukiti Tri Baskorowati yang kini dikaruniai tiga anak ini. (muhammad roqib)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/371188/
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar