Steve Jobs ibarat simbol bagi sebuah inovasi. Bersama Apple, dia bisa memadukan antara teknologi dan tampilan luar yang elegan. Tak heran, semua produk Apple hampir selalu digilai oleh masyarakat yang berada di golongan kelas menengah ke atas. Sebagai seorang pebisnis, kesuksesannya juga telah diakui dunia. Dia dinobatkan sebagai “The Most Powerful Person in Business” oleh Fortune Magazine pada 2007.
Pada akhir tahun lalu dia juga diberi gelar sebagai Person of the Year oleh Financial Times. Kekayaannya pada tahun lalu juga lebih dari USD6 miliar, yang sekaligus menempatkannya di deretan orang-orang terkaya di dunia. Lalu seperti apakah prinsip sukses pria 55 tahun ini, yang juga bisa ditiru oleh siapa pun yang ingin sukses? Berikut rahasianya.
1. Lakukan hal yang disukai.
“Orang-orang yang bekerja sesuai dengan hasratnya, passion-nya, akan mampu mengubah dunia ke arah yang lebih baik,” ujar Jobs. Sepanjang hidupnya, itulah yang dilakukan olehnya. Mereka yang memiliki hasrat di pekerjaannya akan mampu melahirkan ide dan hal-hal baru yang tidak terduga dan mampu menghentak dunia.
2. Buat impian
Keinginan dan hasrat adalah bahan bakar utama, namun sebuah visi yang cerdas akan membuat keinginan tersebut mampu mewujudkan sebuah impian yang besar. Pada 1976, Jobs dan Steve Wozniak, pendiri Apple, melihat cikal bakal graphical user interface didemonstrasikan di Xerox. Saat itu dia yakin bahwa teknologi ini akan memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Maka beberapa tahun kemudian, muncullah Macintosh. Para ilmuwan di Xerox tidak menyadari potensi besar yang dimiliki graphical user interface karena “visi” mereka tak sebesar Jobs dan Wozniak. Dari sini, terlihat bahwa satu peristiwa yang sama bisa dimaknai secara berbeda oleh dua orang yang memiliki visi yang berbeda.
3. Cari inspirasi di mana saja.
“Sebuah kreativitas akan menghubungkan satu hal ke hal yang lainnya,” ujar Jobs. Jobs sangat sering mencari inspirasi dari industri di luar teknologi. Baginya, inspirasi bisa datang karena melihat phonebook, meditasi Zen, berkunjung ke India, atau melihat rantai sebuah hotel. Segala sesuatu yang dilihatnya akan memberi dan memperkaya ide untuk bisnis yang dikelolanya.
4. Katakan “tidak” untuk banyak hal.
Steve Jobs selalu ingin membuat produk Apple se-“sederhana” mungkin, dengan desain yang rapi dan cantik. Maksudnya, dia tidak ingin menumpuk-numpuk hal yang tidak penting di dalam sebuah produk. Baginya, inovasi adalah meminimalisasi hal-hal yang tidak perlu agar teknologi dan kebutuhan yang sebenarnya sungguh-sungguh menonjol dan “berbicara”.
5. Menjual mimpi, bukan menjual produk.
Bagi Jobs, mereka yang membeli produk Apple bukanlah konsumen. Mereka adalah orang-orang yang memiliki harapan, mimpi, dan ambisi. Dia membuat produk yang membantu mereka meraih mimpi tersebut. “Ada yang bilang bahwa yang membeli Mac pasti orang gila karena harganya mahal. Tapi dalam kegilaan itu ada kejeniusan. Karena itu, bantu mewujudkan mimpi jenius mereka dan Anda akan memenangkan hati dan pikiran mereka,” kata Jobs.
6. Ciptakan kegilaan yang cerdas.
Sebuah pengalaman yang menarik bisa diciptakan dari sebuah hal yang “gila”. Hal “gila” ini bisa menjadi sebuah inovasi yang sederhana, namun tak pernah terpikirkan oleh orang lain di perusahaan lain. Inovasi yang membuat konsumen merasa menjadi lebih dekat dengan perusahaan dari produk yang mereka beli. Misalnya, tidak ada kasir di toko Apple. Yang mereka miliki adalah para ahli, juga konsultan. Mengapa? Karena Apple bukanlah bisnis yang sekadar “memindahkan barang” melainkan bisnis yang bisa memperkaya hidup seseorang. Jadi, berpikirlah yang kreatif, yang out of the box.
7. Pahami pesan yang ingin disampaikan.
Steve Jobs dikenal sebagai orang yang ahli dalam berkomunikasi dan bercerita. Dia bisa membuat sebuah acara perilisan produk menjadi sesuatu yang sangat berseni. Artinya, percuma jika Anda memiliki produk yang bagus jika Anda tak bisa membuat orang lain tertarik dan penasaran dengan produk tersebut. Singkat kata, inovasi adalah hal yang harus terus ditumbuhkan oleh Anda dan bisnis Anda. Jadikan inovasi sebagai DNA atau jejak Anda. Caranya tentu saja dengan memiliki pola pikir yang berbeda dan kreatif. (herita/forbes.com)
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar