Rabbi Marvin Hier mengatakan surat itu, yang ditulis pada tahun 1919, adalah "salah satu dokumen paling penting dalam sejarah Third Reich (Nazi Jerman)."
Hier, pendiri dan Dekan Wiesenthal Center, menunjukkan apa yang dianggapnya sebagai frase paling signifikan dalam surat empat halaman itu adalah kata "Entfernung der Juden" yang berarti "penghapusan Yahudi".
"Pada 1919 ia menulis ini. Dua puluh dua tahun kemudian ia melaksanakannya sebagai Kanselir Third Reich," kata Hier. "Dia mengeluarkan orang-orang Yahudi semuanya."
Simon Wiesenthal Center, sebuah organisasi hak asasi manusia Yahudi, membeli surat itu dari seorang dealer swasta seharga US$ 150 ribu (sekitar Rp 1,3 miliar) dan akan memamerkannya pada bulan Juli di pusat Museum Toleransi di Los Angeles.
Hitler merupakan seorang veteran Perang Dunia I berusia 30 tahun ketika ia menulis surat itu pada 16 September 1919. Pada saat itu, ia bekerja untuk unit propaganda tentara Jerman, kata Hier.
Supervisor Hitler, Kapten Karl Mayr, yang menugaskannya untuk mengartikulasikan posisi tentara terhadap orang-orang Yahudi kepada Adolf Gemlich, yang merupakan mata-mata tentara.
Surat, yang ditulis pada sebuah mesin tik tentara Jerman itu ditujukan kepada Gemlich. Ini telah dikonfirmasi pada tahun 1988, menurut Wiesenthal Center.
Dalam terjemahan bahasa Inggris surat itu yang dibuat Wiesenthal Center, Hitler mengidentifikasi Yudaisme sebagai ras, bukan agama, yang telah dilestarikan "melalui ribuan tahun perkawinan" dan hanya peduli dengan "mengejar uang dan kekuasaan."
"Hasilnya adalah bahwa ras non-Jerman itu hidup di antara kita dengan perasaan, pikiran dan aspirasinya, dengan memiliki semua hak yang sama seperti kita," tulis Hitler.
Surat Hitler menjelaskan tujuan besarnya. "Tujuan akhir haruslah penghapusan orang Yahudi," tulisnya. "Untuk mencapai tujuan tersebut, hanya sebuah pemerintah yang kuat yang mampu dan tidak pernah bisa dilakukan oleh sebuah pemerintahan lemah."
Hier mengatakan surat itu ditemukan pada 1945 di Arsip Nazi dekat Nuremberg oleh seorang tentara Amerika, William F. Ziegler, dan dijual ke dealer dokumen sejarah.
Ia menjadi milik pribadi sejak itu. Hier mengatakan dealer itu menawarkan surat itu kepadanya tahun 1988, tapi kemudian menjualnya ke kolektor lain sebelum Wiesenthal Center dapat memverifikasi keasliannya.
Ketika ditawari untuk kedua kalinya, Hier mengatakan tidak ada keragu-raguan. "Kami langsung tahu bahwa surat Gemlich benar-benar bersejarah. Tidak ada yang seperti itu di dunia," katanya.
CNN | ERWIN Z
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar