Seorang miliuner Mesir mendapat kesulitan besar setelah dia memposting karikatur Mickey dan Minnie Mouse dalam busana Islami di Twitter.
Beberapa pengacara dari kalangan warga Muslim sudah menyampaikan protes ke kantor Kejaksaan karena gambar itu dianggap menghina dan merendahkan Islam.
Si Miliuner, Naquib Sawiris, yang beragama Kristen Koptik, telah menyatakan meminta maaf melalui akun Twitter-nya dengan mengatakan bahwa dia berpendapat gambar itu lucu dan sama sekali tidak berniat untuk tidak menghormati siapapun.
Sengketa soal karikatur ini mungkin mengancam kepentingan bisnis dan juga ambisi politik pengusaha top tersebut.
Sawiris memiliki perusahaan telekomunikasi yang kabarnya mempekerjakan ribuan karyawan di seluruh Mesir, dan baru-baru ini dia mendirikan partai politik baru.
Tidak cukup
Karikatur yang dipermasalahkan tersebut memperlihatkan Mickey Mouse berjenggot lebat dan mengenakan penutup kepala khas pria Muslim, sedangkan Minnie Mouse mengenakan niqab, busana yang menutup seluruh tubuh wanita, kecuali mata.
Pita warna merah jambu dan telinga tikus berukuran besar bisa menjadi petunjuk jati diri bahwa dia Minnie Mouse.
Wartawan BBC Sebastian Usher melaporkan, mengingat ketegangan antara pengikut sekte dan agama tinggi di Mesir, gambar-gambar tersebut dengan cepat mengundang keberatan.
Bagi sebagian kalangan, cara berpakaian kedua tikus tokoh kartun menirukan gaya busana warga Muslim penganut aliran konservatif atau Salafi.
Permintaan maaf Naquib Sawiris tidak cukup untuk meredakan kemarahan yang menyebar.
Beberapa kelompok yang mengecam Sawiris bermunculan di situs jejaring sosial Facebook. Mereka beramai-ramai menyerukan agar warga Mesir memboikot proyek-proyek bisnis sang pengusaha papan atas tersebut.
Dan, proyek-proyek tersebut mendatangkan dimensi lain dalam sengketa soal kartun Mickey dan Minnie Mouse.
Keluarga Sawiris adalah keluarga kaya raya di seluruh Mesir. Naquib adalah orang terkaya kedua, sedangkan bapaknya terkaya nomor satu.
Setelah kemarahan atas karikatur yang disebarkan Naquib, harga saham perusahaan telekomunikasinya, Orascom, merosot.
Sawiris juga memiliki ambisi politik yang kuat.
Pasca tumbangnya rezim Mubarak, dia mendirikan partai dengan nama Bangsa Mesir yang Bebas.
Dia gencar mendukung faham sekularisme dan lantang menentang kebangkitan fundamentalisme Islam.
Menurut wartawan BBC, fakta bahwa dia adalah salah seorang anggota terkemuka komunitas minoritas Kristen Koptik, ada satu lagi potensi konflik antara kalangan Muslim berpandangan radikal dan warga penganut sekularisme ketika Mesir bersiap menggelar pemilihan umum pertama pasca Mubarak pada bulan September.
..........TERKAIT..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar